Rabu, 27 Agustus 2008

MELONGOK PERCETAKAN ALQUR'AN DI MADINAH


Saat berada di Madinah, maka percetakan Alquran merupakan salah satu tempat yang dituju jamaah Indonesia. Percetakan mushaf Alquran ini merupakan yang terbesar di dunia dengan kapasitas cetak 30 juta eksemplar per tahun.
Percetakan khusus Al-Quran tersebut bernama Majma’ Malik Fahd Li Thibaah Mushaf Syarif (King Fahd Complex for Printing the Holy Qur’an) yang berada di bawah koordinasi Kementerian Urusan Agama, Wakaf, Dakwah dan Penyuluhan Kerajaan Arab Saudi. Percetakan ini hanya mencetak Alquran saja dan beroperasi sejak 1984.
Dari percetakan inilah suvenir berupa satu mushaf Alquran berasal. Suvenir itu biasa diterima jamaah saat hendak pulang ke Tanah Air. Biasanya diberikan di tangga menjelang naik pesawat.
Majma’Malik Fahd Li Thibaah Mushaf Syarif terletak di dalam komplek seluas 250 ribu meter persegi itu dilengkapi juga dengan sejumlah fasilitas lainnya seperti bangunan kantor utama, rumah sakit, gudang, kantin, rumah tinggal karyawan, toko maupun masjid.
Jamaah perempuan tak bisa masuk ke areal percetakan ini. Namun, jamaah pria bisa masuk. Saat jamaah pria memasuki banguna yang mirip gudang, jamaah perempuan biasanya digiring ke toko kecil di depan percetakan. Di situ tersedia berbagai cetakan mushaf Alquran dengan terjemah. Tak hanya dalam bentuk buku, tersedia juga Alquran dalam bentuk CD dan MP3.
Pegawai yang bekerja di komplek ini mencapai 2.000 orang, sebagian besar warga Arab Saudi dan ada juga warga asing. Dari jumlah tadi, 900 orang di antaranya merupakan pengawas dalam pencetakan mushaf Alquran. Mereka terdiri dari para ulama Islam dan penghafal Alquran. Meski demikian, di areal percetakan tak tampak pekerja dalam jumlah besar. Model gedung percetakan itu sendiri bentuknya seperti gudang yang di dalamnya terdapat mesin cetak berukuran besar dalam jumlah banyak, serta mesin potong kertas.
Apabila kita masuk ke lantai dasar, di sana akan terlihat lembaran bakal Alquran yang sudah dicetak tapi belum dipotong dengan ketinggian mencapai tiga hingga empat meter. Setiap pegawai menyadari betul akan ketelitian tugasnya dalam pencetakan mushaf Alquran, sehingga jika ditemukan ada tulisan yang salah sedikit saja, maka cetakan itu akan langsung dipisahkan. Proses pencetakan Alquran sejak penyiapan naskahnya ditulis tangan oleh para ulama ahli.
Dalam perkembangannya kemudian, percetakan ini juga melakukan diversifikasi produksi dimana tidak hanya mushaf Alquran saja, melainkan pula kaset, serta kepingan CD. Percetakan juga mencetak Alquran terjemahan dalam 47 bahasa, termasuk bahasa Indonesia .
Selain CD, ada juga model CD untuk ditransfer ke dalam MP3. Sedikitnya ada 20 edisi mushaf Alqran dengan ukuran berbeda, jenis kaligrafi dan riwayahs atau cara baca.
Kapasitas produksi percetakan setiap tahun semakin meningkat. Tahun 2006 ini saja meningkat hingga mencapai 30 juta eksemplar per tahun terutama setelah pihak kerajaan mendatangkan sejumlah alat cetak baru. Percetakan ini dibuka untuk umum mulai pukul 08.00 WAS hingga pukul 12.00 WAS kecuali pada hari Kamis dan Jumat yang merupakan hari libur.
Di toko kecil, dijual pula Alquran edisi luks dengan harga 200 riyal per eksemplar. Apabila membeli Alquran di showroom ini baik sebagai hadiah atau dibawa pulang serta untuk diwakafkan di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, maka harganya akan lebih murah dibanding di toko biasa di sekitar masjid dengan selisih harga sekitar 3 hingga 10 riyal per jenisnya.
Alquran yang biasa di jual di sekitar Masjid Nabawi dan Masjidil Haram dapat dibeli dengan harga sekitar 26 rial, sedangkan mushaf Alquran kecil harganya berkisar mulai 12 riyal.
Seluruh kegiatan produksi cetak di tempat ini dibiayai dari anggaran kerajaan sehingga tidak bersifat profit oriented belaka. Mushaf Alquran yang dihasilkan, hampir sebagian besar didistribusikan ke negara-negara lain tanpa dipungut biaya. (mch/republika)

BILA ANAK KECIL BERHAJI

Haji bagi anak kecil adalah sah dan hukumnya sunah. Namun, ia tetap memiliki kewajiban untuk melaksanakan haji lagi apabila sudah dewasa.
Dalam Alquran, Allah SWT berfirman, haji diwajibkan kepada umat Islam yang mampu (istitho’ah) untuk pergi ke Baitullah. ‘’Allah mewajibkan atas manusia untuk mengerjakan haji (pergi ke Baitullah untuk menunaikan haji) bagi mereka yang mampu.’’ (QS. Ali Imran: 97).Jumhur (mayoritas) ulama sependapat, kewajiban haji adalah bagi umat Islam yang mampu. Yaitu, mampu biaya (materi), mampu fisik (sehat) dan mampu memahami keilmuan tentang proses pelaksanaan haji. Sedangkan bagi mereka yang tidak mampu, tidak mendapatkan kewajiban untuk melaksanakan haji.
Kewajiban umat Islam untuk melaksanakan haji ini pun kemudian diklasifikasikan lagi. Sehingga, ada syarat yang harus dipenuhi. Apabila syarat itu belum dipenuhi, maka tidak wajib bagi seseorang untuk mengerjakan haji.
Para ulama sepakat, mereka yang akan berangkat haji, syarat hajinya adalah beragama Islam (non-muslim tidak wajib berhaji), baligh dan berakal (dewasa dan tidak gila), merdeka (bukan hamba sahaya) dan mampu (biaya, fisik dan kelimuan tentang haji).
Lalu bagaimanakah hukumnya anak kecil yang berhaji? Pimpinan Pondok Pesantren Darul Hikmah, Pekan Baru, Riau, KH Muchtarullah mengatakan, anak kecil yang berhaji, hukumnya sah. ‘’Apabila dia berangkat haji dan melaksanakan segala macam rukun dan wajib haji, maka hajinya sah. Hanya saja, karena dia anak-anak, maka hukumnya sunnah. Dan ia masih mempunyai kewajiban apabila sudah besar nanti,’’ ujarnya kepada Republika.
Hal yang sama juga disampaikan Ustadz Farid Ahmad Uqbah MA, Direktur Yayasan Islamic Center Al-Islam, Bekasi. Menurutnya, hukum berhaji bagi anak kecil itu adalah sunnah dan sah, apabila semua rukun dan wajib haji dilaksanakan secara lengkap. ‘’Tapi hal itu tidak menggugurkan kewajiban dia untuk berhaji. Setelah dia dewasa nanti, dia tetap memiliki kewajiban untuk melaksanakannya,’’ ujarnya.
Dalam hadits Nabi Muhammad SAW dari Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Muslim dan Imam An-Nasa’i diceritakan, bahwa seorang wanita melaksanakan ibadah haji bersama dengan seorang anaknya yang belum dewasa. Ketika wanita itu bertemu dengan Rasulullah SAW, wanita itu bertanya, ‘’Apakah anak ini boleh melaksanakan ibadah haji?’’ Rasulullah SAW menjawab, ‘’Boleh, dan pahalanya untukmu.’’
Berdasarkan hadits tersebut, kata Ustadz Farid, maka haji si anak tetap sah, dan pahala hajinya untuk orang tuanya. Menurut ulama Madzhab Maliki, Syafi’i dan Hanbali, hukum haji si anak kecil itu juga sah, namun tetap punya kewajiban untuk mengulanginya setelah dewasa nanti.
Namun demikian, terdapat perbedaan pandangan mengenai sah tidaknya si anak pergi haji ini. Menurut ulama Madzhab Hanafi, haji anak kecil itu tidak sah, sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah.
Rasulullah SAW bersabda, ‘’Ada tiga orang yang tidak dikenakan hukum, yaitu orang tidur sampai ia bangun, anak kecil sampai ia bermimpi (dewasa) dan orang yang gila hingga ia sembuh.’’ Berdasarkan hadits ini, maka Imam At-Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah berpendapat, haji anak kecil itu tidak sah.
Namun demikian, jumhur ulama menyatakan, haji anak kecil itu tetap sah, dan hukumnya sunnah, namun belum menggugurkan kewajibannya untuk melaksanakan haji setelah dewasa nanti.
Bagaimana apabila orang tuanya yang memiliki nazar untuk mengajak anak-anaknya (belum baligh) untuk mereka apabila diberi memiliki kemampuan materi (khususnya)? Kiai Muchtarullah maupun Ustadz Farid menyatakan, nazar orang tuanya tidak menggugurkan kewajiban si anak untuk berhaji lagi apabila dewasa nanti. Sementara itu, mengenai nazar (kewajiban) orang tuanya itu, kata Kiai Muchtarullah, si anak tetap tidak berkewajiban untuk memenuhi nazar orang tuanya. Hal ini sejalan dengan pendapat para ulama Hanafi yang menyatakan, bahwa nazar orang tuanya untuk menghajikan anaknya tidak wajib dipenuhi, sebab anak kecil itu belum dibebani hukumnya.
‘’Nazar mengajak anak-anaknya yang belum dewasa untuk berhaji itu harus dipenuhi. Hanya saja, karena si anak tidak berkewajiban untuk melaksanakan haji karena belum baligh, maka orang tuanya wajib membayar denda (kafarat),’’ jelas Ketua MUI Provinsi Riau ini. ‘’Si orang tua berkewajiban memberi makan (kafarat) sebanyak 10 orang miskin,’’ kata Ustadz Farid. [infokito]
Wallahua’lam
***Harian Umum Republika; Jumat, 25 Januari 2008

Senin, 25 Agustus 2008

MAKAM RASULULLAH SAW


1-Setelah selesai melaksanakan salat Tahiyatul mesjid, penziarah terus menuju ke kamar mulia dan berdiri menghadap kubur Rasulullah saw. sambil memberikan salam,
السلام عليك يا رسول الله، السلام عليك يا حبيب الله، السلام عليك يا خير خلق الله، أشهد أنك بلغت الرسالة وأديت الأمانة، ونصحت للأمة وجاهدت في سبيل الله حتى أتاك اليقينArtinya, " Salam sejahtera buatmu wahai Rasulullah saw, salam sejahtera buatmu wahai kekasih Allah, salam sejahtera buatmu wahai sebaik-baik makhluk. Aku bersaksai bahwa engkau telah menyampaikan risalah Islam, engkau telah melaksanakan amanat, engkau telah menasehati ummat dan engkau telah berjihad di jalan Allah sampai datangnya kematian."
Kemudian bergerak selangkah ke kanan dan mengucapkan salam kepada Abu Bakar Siddiq ra.,
السلام عليك يا أبا بكر، السلام عليك يا ثاني اثنين إذ هما في الغار، السلام عليك يا خليفة رسول اللهArtinya, " Salam sejahtera buatmu wahai Abu Bakar, salam sejahtera buatmu wahai Pendamping Rasulullah saw. ketika kamu berdua di gua Tsur, salam sejahtera buatmu wahai Khalifah Rasulullah saw. "
Kemudian bergerak selangkah ke kanan dan mengucapkan salam kepada Umar bin Khatab Al Faruq ra.,
السلام عليك يا أمير المؤمينين، السلام عليك يا أبا حفص، السلام عليك يا غلق الفتنةArtinya, " Salam sejahtera buatmu wahai Amirul Mukminin, salam sejahtera buatmu wahai Abu Hafsh, salam sejahtera buatmu wahai Pembendung Fitnah. "
Kemudian menghadap kiblat dan kamar mulia baginda berada di belakang sambil berjalan meninggalkan tempat tersebut untuk para penziarah lainnya dan berdoa kepada Allah dengan doa apapun baik perkara dunia atau perkara akhirat.
----->

PERLUASAN MASJIDIL HARAM


Jakarta (MCH). Menteri haji kerajaan Aab Saudi Dr. Fuad Abdussalam Farsi menyatakan bahwa dengan perluasan Masjidil Haram yang mengharuskan bongkar sekitar 1.000 pemondokan -termasuk sejumlah hotel- di Mekah membuat kelangkaan pemondokan di kotasuci itu.Sebab, menurut Farsi, pihanya sudah menghitung sebelum membongkarnya. "Dari lisensi pemondokan yang kami keluarkan tak menunjukkan hal itu. Semua tercukupi," katanya. "Dari data yang ada dengan pembongkaran itu tak ada dampak negarif yang terlihat untuk akomodasi jemaah," kata Farsi usai melakukan kunjungan ke beberaa muassasah.Sementara itu, pemberian lisensi pemondokan jemaah haji di Madinah diberi batas waktu hingga akhir September, atau akhir Ramadhan tahun 1429 Hirjiyah mendatang. Dalam rangka inspeksi kesiapan haji itu Farsi akan mengunjungi Muassash haji Eropah, Amerika, Turki, Australia, dan Iran.

JABAL UHUD




ZIARAH MADINAH



Tanah Haram Madinah Dan Batas-Batasnya
Rasulullah saw. membuat kota Madinah sebagai tanah haram, sebagaimana Ibrahim a.s. membuat kota Mekah menjadi tanah haram. Rasulullah saw. bersabda, "Kota Madinah yaitu daerah antara dua kawasan berbatu hitam adalah tanah haram."Batas-batas Kota Madinah
1.
Daerah antara dua Labah (labatani/lahar). Yang dimaksud dengan Labatani ialah dua harrah (harratani/dua kawasan berbatu hitam); yaitu, Bagian Timur yang dahulu dikenal dengan nama Harrah Waqim, dan di Bagian Barat yang dahulu dikenal dengan Harrah Wabarah.
2.
Pengharaman daerah antara dua kawasan berbatu hitam dan tiga lembah, yaitu jama' Tadharu`, jama' Ummu Khalid dan jama' Aqil atau Aqir, yaitu pegunungan yang membentang dari lembah Aqiq sebelah Barat sampai ke sumur Urwah (dekat Universitas Islam Madinah).
3.
Pengharaman daerah antara Tsur dan Ir.
*
Tsur adalah bukit kecil yang terletak di belakang gunung Uhud, berwarna merah. Di belakang bukit ini sekarang terdapat jalan ke arah Pelabuhan Udara.
*
Ir adalah gunung hitam yang besar yang mengarah ke Barat Daya dari Zulhulaifah (Bir Ali). Pada lereng sebelah Baratnya melintas jalan Hijrah yang merupakan jalur cepat.
Keutamaan Madinah
a.
Madinah adalah daerah yang paling dicintai oleh Allah Taala. Ia adalah tempat hijrah utusan-Nya, Muhammad saw, tempat tidur beliau, keluarganya, tetangganya dan Ansharnya. Ia adalah rumah iman dan ke sanalah iman dapat bertahan pada akhir zaman. Dan pada pintu masuknya terdapat malaikat yang menjaga. Tidak akan dimasuki oleh Dajjal dan penyakit thaun. Ia adalah negeri terakhir di dunia yang hancur. Ia adalah tempat turunnya wahyu. Hampir tidak ada tempat di Madinah kecuali di sana diturunkan wahyu atau keluar hadis nabi.
b.
Barangsiapa yang ingin berbuat buruk, maka Allah akan melarutkannya sebagaimana larutnya garam di air. Ia terhindar dari kejahatan. Rasulullah saw. bersabda,
اللهم حبب إلينا المدينة كحبنا لمكة أو أشد Artinya, " Ya Allah! Tumbuhkanlah kecintaan kami kepada Madinah seperti cinta kami kepada Mekah atau lebih dari itu. "
اللهم اجعل بالمدينة ضعفي ما جعلت بمكة من البرك Artinya, " Ya Allah! Jadikanlah keberkahan kota Madinah berlipat dari keberkahan yang Engkau turunkan di Mekah. "
اللهم بارك لنا في مدينتنا، اللهم بارك لنا في صاعنا، اللهم بارك لنا في مدنا، اللهم اجعل مع البركة بركتين.Artinya, " Ya Allah! Berkahilah kami di kota Madinah kami. Ya Allah! Berkahilah kami pada rezki kami. Ya Allah! Berkahilah kami pada makanan kami. Ya Allah! Jadikanlah satu keberkahan menjadi dua keberkahan. "
من استطاع أن يموت بالمدينة فليمت فإني أشفع لمن يموت بها Artinya, " Barangsiapa yang mampu untuk meninggal di Madinah, maka meninggallah di sana karena sesungguhnya aku akan memberi syafaat kepada orang yang meninggal di sana. "

Sabtu, 16 Agustus 2008

KISAH PERJALANAN HAJIKU TAHUN 2007

Kamis 14 des 2007 kami beserta KBIH Takhobar masuk asrama haji Sukolilo Surabaya.Disana menginap semalam untuk pemeriksaan administrasi dan koper untuk masuk pesawat.Besoknya kami diangkut ke Bandara Juanda dan langsung naik pesawat Saudi airlines,dengan kondisi sudah berpakaian ihram karena akan ambil miqot di Qarnul Manazil.(melewati daerah itu setelah mengudara 7 jam sebelum beberapa jam lagi mendarat di jedah).jadi kami niat umroh diatas pesawat.Suasana benar-benar syahdu, sambil tak henti-hentinya di kumandangkan bacaan talbiyah sampai akhirnya tiba mendarat di bandara Jeddah.Subhanallah dibandara ternyata kami tidak bisa segera diangkut bis, tapi harus menunggu dulu 7 jam.baru bisa diangkut ke hotel di mekah.Dua jam kami naik bis,akhirnya sampai di Hotel,badan yang sudah letih ternyata tidak bisa segera istirahat karena kami harus segera Thawaf,Sai,Tahalul(rangkaian Umrah).Memang saya juga sudah tidak sabar ingin segera menuju ka'bah.namun ternyata jarak hotel ke sana 25 km(45 menit jalan kaki).Sepanjang jalan kami terus bertalbiyah sampai akhirnya tak kuasa lagi saya membendung air mata yang deras mengalir melihat keagungan ka'bah yang dikelilingi masjidil haram.Subhanallah saya tertegun dan berurai air mata terus selama prosesi umroh.Dan memang hari itu merupakan puncaknya kepadatan lautan manusia di depan ka'bah, jadi saya harus berusaha menjaga posisi supaya aman tidak terseret atau terinjak orang.kasihan memang orang yang sudah sepuh-sepuh banyak yang terinjak-injak dan meninggal disana.Disana setiap melakukan shalat wajib mesti diiringi ada shalat jenazah,karena setiap saat banyak jenazah yang harus dishalatkan.
Tanggal 17 desember 2007, kami menuju MINA, kemudian dilanjutkan ke Arofah untuk melaksanakan Wukuf.Disana kita perbanyak mohon ampun dan taubat serta bermuhasabah atas perjalanan hidup kita selama ini.Bermacam-macam tingkah orang,kami duduk beralaskan tikar dan dibimbing ustadz membacakan do'a wukuf.Allahu Akbar!! saya sudah tidak kuat membendung air mata dan teringat akan kelalaian selama ini.Prosesi haji memang seperti ibarat kehidupan diakhirat,masing2 orang disibukkan dengan urusan masing2.Malamnya kami diangkut kembali ke tenda di MINA.Rencananya 4 hari kedepan kami akan melempar jumroh. Lempar jumrah ini dilakukan tiap hari dan harus berjalan 7 km.jadi bisa dibayangkan betapa pegalnya kaki ini setiap hari jalan minimal 14 km.Alhamdulillah kami kuat.Dan hari terakhir kami diberitahu kembali kemekah dengan jalan kaki 2 km dari tempat lempar jumrah, tapi ternyata masyaAllah 18 km.
Dua hari terakhir dimekah saya jatuh sakit diduga karena minum obat penahan haid,dosisnya terlalu tinggi.Hari terakhir di mekkah kami melakukan Thawaf wada.Dengan kondisi tubuh yang masih sakit,saya coba kuatkan dan sedih banget harus meninggalkan masjidil haram.Alhamdulillah bisa menyelesaikan 7 putaran Thawaf.dan bisa memegang dan menciup ka'bah.
Sore itu kami langsung berangkat menuju MADINAH.perjalanan 7 jam dengan Bis.
Di Madinah udara sangat dingin(6 derajat C).jadi setiap mau ke masjid harus pakai jaket tebal dan masker.Subhanallah masjid NABAWI ini indah sekali.
Setiap hari kami beribadah disana. Disini ada perjuangan untuk bisa masuk ke RAUDHOH. saya harus berjuang memasukinya berebut dengan ratusan orang yang sama2 ingin masuk kesana tapi karena ruangannya sempit jadi rela harus giliran.Alhamdulillah saya bisa masuk beberapa kali.Ah terlalu banyak pengalaman spiritual saya disana. yang jelas saya selalu rindu untuk bisa kesana lagi.amin ya Allah.

KA'BAH

KUNJUNGAN KETEMPAT PEMBUATAN KISWAH KA'BAH DI MAKKAH




Ka'bah merupakan kiblat sholat umat Islam.Ka'bah yang berbentuk kubus ini merupakan bangunan utama di atas bumi yang digunakan utk menyembah Allah SWT.Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an, Surat Ali Imran ayat 90, yang artinya :"Sesungguhnya permulaan rumah yang dibuat manusia untuk tempat beribadah adalah rumah yang di Bakkah (Mekah), yang dilimpahi berkah dan petunjuk bagi alam semesta"Ka'bah disebut juga Baitullah (Rumah Allah) atau Baitul 'Atiq (Rumah Kemerdekaan). Dibangun berupa tembok segi empat yang terbuat dari batu-batu besar yang berasal dari gunung-gunung di sekitar Mekah. Baitullah ini dibangun di atas dasar fondasi yang kokoh.Dinding-dinding sisi Ka'bah ini diberi nama khusus yang ditentukan berdasarkan nama negeri ke arah mana dinding itu menghadap. terkecuali satu dinding yang diberi nama "Rukun Hajar Aswad".Adapun keempat dinding atau sudut (rukun) tersebut adalah :- Sebelah Utara Rukun Iraqi (Irak)- Sebelah Barat Rukum Syam (Suriah)- Sebelah Selatan Rukun Yamani (Yaman)- Sebelah Timur Rukun Aswad (Hajar Aswad).Keempat sisi Ka'bah ditutup dengan selubung yang dinamakan Kiswah. Sejak zaman nabi Ismail, Ka'bah sudah diberi penutup berupa Kiswah ini.Saat ini Kiswah tersebut terbuat dari sutra asli dan dilengkapi dengan kaligrafi dari benang emas.Dalam satu tahun Ka'bah ini dicuci dua kali, yaitu pada awal bulan Dzul Hijjah dan awal bulan Sya'ban. Kiswah diganti sekali dalam setahun.

MINA




Mina merupakan lokasi di Tanah Haram Makkah (Tanah yang diharamkan bagi orang selain Muslim). Mina didatangi oleh jamaah haji pada tanggal 8 Dzulhijah atau sehari sebelum wukuf di Arafah. Jamaah haji tinggal disini sehari semalam sehingga dapat melakukan sholat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh. Kemudian setelah sholat Subuh tanggal 9 Dzulhijah, jamaah haji berangkat ke Arafah. Amalan seperti ini dilakukan Rasulullah SAW saat berhaji dan hukumnya sunnah. Artinya tanggal 9 Dzulhijah sebelum ke Arafah, tidak wajib bermalam di Mina.Jamaah haji datang lagi ke Mina setelah selesai melaksanakan Wukuf di Arafah. Jamaah haji ke Mina lagi karena para jamaah haji akan melempar jumroh. Di Mina ini, pada malam hari tidur dan pada siang hari melempar jumroh. Yaitu tanggal 10,11,12 Dzulhijah bagi jamaah haji yang melaksanakan Nafar Awal atau tanggal 10,11,12,13 dzulhijah bagi jamaah yang melaksanakan Nafar Tsani.Untuk tanggal di atas, amalan bermalam dan melempar jumroh merupakan amalan wajib haji (yang jika tidak dilakukan, harus membayar dam atau denda).Pada hari-hari biasa di Mina kosong tidak berpenduduk, walaupun terlihat bangunan permanen. Namun pada tanggal 10 Dzulhijah dan beberapa hari sebelumnya dipadati para jamaah haji.Tanah di Mina tidak boleh dimiliki oleh perorangan, yang boleh adalah menempati untuk keperluan ibadah saja.Sesuai dengan riwayat isteri nabi, Aisyah , "Ya Rasullullah SAW, perlukah kami buatkan di Mina untuk anda berteduh?" , rasul menjawab ,"Jangan, sesungguhnya Mina adalah tempat duduk orang yang lebih dahulu datang".Tempat atau lokasi melempar jumroh terdapat di Mina, yaitu Jumrah Aqabah, Jumrah Wusta dan Jumrah Ula. Mina juga merupakan tempat atau lokasi penyembelihan binatang kurban. Di Mina ada mesjid Khaif, merupakan masjid dimana Rasulullah SAW melakukan shalat dan khutbah ketika berada di Mina saat melaksanakan ibadah Haji.

Persiapan dan antisipasi menghadapi musim dingin






Antisipasi yang harus dilakukan jamaah haji untuk menghadapi musim dingin di Arab Saudi, meliputi :

A. Persiapan di Tanah Air

1. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas/Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat, sehingga dapat diketahui status kesehatannya.
2. Bagi calon jamaah haji yang sehat hendaknya membina dan memelihara kesehatannya.
3. Bagi calon jamaah haji yang mempunyai penyakit (risiko tinggi) harus berobat dan mengikuti anjuran dokter agar penyakit yang diderita terkontrol/lebih ringan.
4. Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung nutrien (zat gizi) sesuai dengan status kesehatannya.
5. Melakukan latihan kebugaran jasmani disesuaikan dengan status kesehatan masing-masing untuk peningkatan kualitas fisiknya.
6. Mempersiapkan perlengkapan untuk dibawa ke Arab Saudi, seperti jaket/pakaian hangat, kain ihram (bagi pria) yang tebal, selimut, krem pelembab kulit dan lain-lain.
7. Membawa obat-obatan yang biasa digunakan/diperlukan sesuai dengan kondisi/ penyakit masing-masing.

B. Di Pesawat

1. Selalu menjaga kesehatan.
2. Mengikuti anjuran sesuai dalam penyuluhan kesehatan.
3. Segera menghubungi petugas kesehatan bila ada keluhan.

C. Di Arab Saudi

1. Selalu menjaga kesehatan masing-masing secara optimal.
2. Biasakan selalu minum dengan takaran sebanyak 1 gelas (300 cc) setiap satu jam, walaupun tidak terasa haus atau total minuman lebih kurang 5-6 liter sehari.
3. Membiasakan diri meng konsumsi makanan yang berasal dari daging, hati, sayur-sayuran, buah-buahan (jeruk, apel, pisang, pear, melon, semangka dll) dan minum susu setiap hari sehingga memenuhi pola makanan 4 sehat 5 sempurna.
4. Bagi jamaah haji Risti agar mengkonsumsi makanan yang memenuhi kebutuhan/ zat gizi, dianjurkan sesuai kondisi/ penyakit yang diderita.
5. Biasakan mengkonsumsi makanan dan minuman dalam keadaan masih hangat.
6. Hindari tubuh dari terpaan udara.
7. Cukup istirahat dan tidur lebih kurang 6-8 jam sehari serta selalu menggunakan selimut pada waktu tidur.
8. Memakai pakaian yang sopan, rapi dan tebal serta dapat meredam pengeluaran panas dan dapat melindungi tubuh dari serangan cuaca dingin.
9. Batasi kegiatan-kegiatan yang tidak perlu atau tidak ada hubungannya dengan kegiatan ibadah haji agar tubuh tetap sehat.
10. Apabila ada gejala atau terasa sakit segera konsultasi atau berobat kepada dokter kloter atau petugas BPHI.

Pemondokan Jemaah Haji Bisa Berjarak 7 Kilometer


Jakarta (MCH). Kesulitan mendapat tempat pemondokan jemaah haji di Mekah terkait dengan perluasan Masjidil Haram yang berdampak dirobohkannya sekitar 950 perumahan dan hotel di kawasan Syamiyah, mulai berdampak pada jemaah haji Indonesia.Hal ini dinyatakan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Departemen Agama RI Drs. H, Slamet Riyanto, Msi yang menyatakan di depan peserta orientasi wartawan di Hotel Sahid Yogyakarta Sabtu, 28 Juni sore hari ini.Dikatakan Slamet bahwa pemerintah RI telah berhasil mendapatkan tempat pemondokan di ring satu untuk 16% jemaah haji Indonesia. "Jumlah itu adalah 32.000 jemaah haji. Dan itu sudah prestasi besar. Sebab, Malaysia yang jumlah jemaahnya 25.000 tak terpusat di suatu tempat," katanya.Diakui Slamet mencari tempat sisa untuk 84% sisanya cukup sulit. "Saya berharap jemaah biar jauh tidak apa-apa tapi masih bisa diakses jalan kaki," katanya. Sebab, jika mengandalkan bus kadangkala tidak efektif sebab terkendala kemacetan dan ditutupkan jalan menuju Masjidil Haram pada saat puncak musim haji.Bahkan, untuk mendapatkan tempat yang jaraknya sejauh 7.000 meter atau 7 kilometer juga tak semudah yang diperkirakan. "Untuk mendapatkan tempat berjarak 7 kolometer itu kita harus berkelahi dengan orang India," katanya.Untuk kita ketahui pagu pemondokan jemaah haji Indonesia di Mekah adalah 2.000 Riyal dan Madinah 500 Riyal. Untuk ring satu tidak ada pengembalian. Sementara untuk pemondokan jauh akan diberikan pengembalian sesuai zona pemondokannya.

AGAR IBADAH HAJI DITERIMA

By Ulis Tofa, LcOn 24 Nopember 2007 @ 13:18 In Fiqh Islam
Ibadah haji merupakan puncak peribadatan seorang muslim sebagai penunaian rukun Islam yang ke lima. Ulama menganalogikan haji sebagai pagar bagi sebuah bangunan, dimana berfungsi untuk menjaga dan memperindah bangunan tersebut. Namanya juga pagar, boleh jadi harus dibuat, jika mampu, namun jiga tidak mampu, ya tidak apa-apa.
Berbeda dengan rukun Islam yang lain. Syahadat diibaratkan dengan pondasi, dan karenanya harus kuat. Shalat lima waktu ibarat tiang, yang juga harus kokoh. Puasa ibarat dinding, yang juga harus berdiri kuat. Dan zakat merupakan atap, dimana berfungsi untuk mengayomi isi bangunan.
Ibadah haji, hanya dilaksanakan bagi mereka yang sudah mampu. Allah swt berfirman, “Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia. Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” QS. Ali Imran : 97.
Yang dimaksud dengan sanggung atau mampu di sini yaitu sanggup mendapatkan perbekalan, alat transportasi, sehat jasmani dan perjalananpun aman.
Semua orang mendambakan bangunan rumahnya memiliki pagar yang menarik dan rapi. Begitu juga setiap muslim pasti merindukan berziarah ke Baitullah Al Haram. Kita berdo’a agar Allah swt memudahkan kita untuk berziarah ke rumah-Nya. Berziarah tidak hanya untuk menunaikan ibadah haji, namun bisa umrah, ziarah makam Nabiyullah Muhammad saw. para sahabatnya dan napak tilas sejarah dari masa ke masa. “Ya Allah, Mudahkanlah bagi kami berziarah ke rumah-Mu yang mulya dan berziarah ke makam nabi-Mu yang Engkau Mulyakan.”
Persiapan Haji
Pertama, Biaya yang Halal.
Satu-satunya ibadah yang membutuhkan biaya tinggi, paling tidak untuk muslim Indonesia adalah ibadah haji. Kurang-lebih lima puluh juta harus disiapkan untuk biaya ibadah haji. Dana yang besar itu harus dihasilkan dari sumber yang halal. Dalam sebuah hadits sahih diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah Maha Baik, Dia tidak menerima sesuatu (amalan) kecuali dari sumber yang baik.” HR. Muslim (Sahih Muslim, Jilid 5, Hal. 192).
Seseorang yang menunaikan ibadah haji dari sumber biaya yang haram, maka ketika ia menyeru, “Labbaikallahumma labbaik, Aku penuhi panggilan-mu Ya Allah.” Maka Allah swt langsung menolaknya, “Tidak ada kata selamat datang bagimu, tidak ada sambutan kebaikan bagimu.” Wal iyadzubillah.
Ada kisah menarik di zaman nabiyullah Musa alaihissalam, dimana ketika itu kaumnya sedang dilanda paceklik dan kemarau panjang. Maka nabiyullah Musa mengumpulkan kaumnya bersama-sama untuk beristighatsah, memohon kepada Allah swt agar segera diturunkan hujan. Serentak mereka menengadahkan tangan berseru, namun dijawab Malaikat dengan suara lantang, “Tidak aka dikabulkan do’a-do’a kalian, sampai salah seorang di antara kalian keluar dari barisan, karena ia telah memakan harta yang haram. Nabiyullah Musa tidak berani dan tidak mengetahui siapa yang dimaskud. Dan orang yang merasa sumber masalahpun tidak berani keluar dari barisan sehingga semua orang pasti akan mengetahui kejelekannya. Mereka berdo’a berulang-ulang, dan disambut jawaban yang sama dari Malaikat. Sampai akhirnya orang yang memakan barang haram menjerit hatinya, menyesal gara-gara ia semua jadi susah. Ia bertaubat dengan sungguh-sungguh. Seketika itu Allah swt menurunkan hujan.”
Kedua, Ikhlas karena Allah swt Semata
Menunaikan haji bukan karena malu dengan orang lain, seperti seorang atasan berangkat haji karena bawahannya sudah berhaji. Atau ingin dipanggil dengan gelar ”pak haji”. Atau menjadi bukti status sosial di masyarakat. Tidak karena itu, munanaikan haji hanya dilandasi oleh ketulusan dan keridhoan Allah swt semata sebagai wujud penghambaan kepada-Nya.
Seseorang yang berangkat haji dengan niat ikhlas, akan di kabulkan do’anya ketika berdo’a, diberi ampun ketika beristighfar. Rasulullah saw bersabda diriwayatkan dari Abu Hurairah, ”Orang-orang yang menunaikan ibadah haji dan umrah adalah tamu-tamu Allah. Jika mereka berdoa, pasti akan dikabulkan. Jika mereka minta ampun, pasti diampuni.” HR. Ibnu Majah (Sunan Ibnu Majah, Jilid 8, Hal. 439).
Ketiga, Berbekal Taqwa
Allah swt berfirman dalam rangkaian ibadah haji agar membekali diri dengan taqwa, yaitu sikap siap taat terhadap apa yang Allah swt perintahkan dan Rasul-Nya kerjakan serta siap meninggalkan segala apa yang Allah swt larang dan Rasul-Nya jahui. Ketika malaksanakan ibadah haji. ”Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku Hai orang-orang yang berakal.” QS. Al Baqarah : 197.
Termasuk bekal di sini adalah bekal materi sehingga di tanah Suci tidak kehabisan bekal dan akhirnya meminta-minta.
Keempat, Menguasai Ilmu tentang Ibadah Haji
Para ulama ushul sepakat bahwa ilmu itu lebih penting dan didahulukan dari pada amal perbuatan. Karena amal perbuatan yang tidak didasari ilmu pengetahuan, selain tidak akan diterima justru mengarah pada membuat-buat hal yang baru yang dilarang agama.
Ilmu yang harus diketahui seputar haji adalah yang berkaitan dengan rukun haji, dimana rukun haji bila tidak dilaksanakan hajinya menjadi tidak sah.
Adapun rukun haji adalah sebagai berikut :
1. Ihram, yaitu mengenakan pakaian ihram dengan niat untuk haji atau umroh di miqat makani.
2. Wukuf di Arafah, yaitu berdiam diri, berdzikir, berdo’a, beristghfar di padang Arafah pada tanggal 9 Dzul Hijjah.
3. Thawah Ifadhah, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, dilakukan sesudah melontar jumrah Aqabah pada tanggal 1o Dzul Hijjah.
4. Sa’i, yaitu berjalan atau berlari-lari kecil antara shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali, dilakukan sesudah Thawaf Ifadhah.
5. Tahallul, yaitu bercukur atau menggunting rambut sesudah selesai melaksanakan sa’i.
6. Tertib, yaitu mengerjakannya sesuai dengan urutannya serta tidak ada yang tertinggal.
Yang juga diketahui adalah Wajib Haji, Adalah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji sebagai pelengkap Rukun Haji, yang jika tidak dikerjakan harus membayar dam (denda). Yang termasuk wajib haji adalah :
1. Niat Ihram, untuk haji dan umrah dari Miqat Makani, dilakukan setelah berpakaian ihram.
2. Mabit (bermalam) di Muzdalifah pada tanggal 9 Dzulhijjah (dalam perjalanan dari Arafah ke Mina).
3. Melontar Jumrah Aqabah pada tanggal 10 Dzulhijjah.
4. Mabit di Mina pada hari Tasyrik (Tanggal 11,12,13 Dzulhijjah).
5. Melontar Jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah pada hari Tasyrik.
6. Thawah Wada’, yaitu melakukan perpisahan sebelum meninggalkan kota Makkah.
7. Meninggalkan perbuatan yang dilarang waktu ihram, seperti memakai wangi-wangian, menyisir, menggunting kuku atau rambut, berpakaian berjahit.
Kelima, Mengetahu Ilmu tentang Safar
Ibadah haji atau umrah adalah ibadah yang memakan waktu panjang dan tempat yang jauh. Berarti terkait dengan safar atau perjalanan. Dalam fiqh orang yang sedang mengadakan perjalanan mendapatkan dispensasi-dispensasi dari Allah swt, seperti bertayamum, shalat di jama’ atau digabung, shalat di qashar atau di perpendek menjadi dua rekaat.
Disinilah apresiasi agama Islam yang begitu besar terhadap ibadah ini, selain dispensasi diatas, ternyata safar itu sendiri menjadi ibadah yang berdiri sendiri, sehingga kita disunnahkan untuk berdoa ketika akan berangkat, mendo’akan dan dido’akan.
Bahkan do’a yang tidak akan tertolak adalah do’a yang dilaksanakan pada saat sedang dalam safar.
Ketika Di Tanah Suci
Pada dasarnya ibadah haji itu membutuhkan waktu lima hari saja, terhitung sejak tanggal 9 Dzulhijjah sampai 13 Dzulhijjah, inilah yang terkait dengan rukun haji. Tidak ada bacaan-bacaan khusus atau do’a-do’a khusus dalam praktek ibadah haji. Do’a yang masyhur dilantunkan adalah do’a sapu jagat, ”Rabbana aatina fiddunya hasanah wafilaakhirati hasanah waqina adzabannar.”
Hal-hal yang harus dihindari ketika melaksanakan ibadah haji di antaranya: berkata tidak senonoh atau yang mengundang syahwat, bersetubuh, berbuat fasik atau dosa, bertengkar. Allah swt berfimran:
”(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats (Kata-kata yang menimbulkan birahi atau bersetubuh), berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya.” QS. Al Baqarah : 197
Ibadah haji lebih banyak berkaitan dengan fisik. Mengelilingi Ka’bah, lari-lari kecil, melempar jumrah, wukuf di terik matahari di padang Arafah. Semuanya membutuhkan fisik yang sehat dan prima.
Hal lain yang harus dikuatkan adalah kesabaran, memaafkan, mendahulukan saudara, menolong sesama. Bisa dibayangkan lebih dari dua ratus juta manusia berkumpul di satu tempat dalam satu waktu.
Sekembali di Tanah Air
Yang jauh lebih berat untuk mempertahankan kemabruran ibadah haji adalah pasca pelaksaannya atau ketika dalam kehidupan sehari-hari. Tanda kemabruran seseorang bisa dilihat dari perubahan pada dirinya. Adakah perubahan menjadi lebih baik dari sebelumnya dan istiqamah dalam ketaatan sampai akhir hidupnya, atau sama saja dengan sebelum menunaikan ibadah haji?.
Haji yang diterima Allah swt adalah haji yang mabrur. Berbahagialah orang yang meraih haji mabrur, sebab haji mabrur tiada balasannya kecuali surga. Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda, ”Haji mabrur tiada balasannya kecuali surga. Dan dari pelaksanaan umrah ke umrah yang lain akan menghapus kesalahan antara keduanya.” HR. Imam Ahmad (Musnad Imam Ahmad, Jilid 15, Hal. 91).
Sudah saatnya umat Islam meluruskan niat, bersungguh-sungguh dalam menunaikan ibadah haji, dan menjaga semangat haji dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan lahir perubahan-perubahan yang sangat signifikan dalam kehidupan pribadi yang otomatis akan berdampak pada kehidupan sosial dan berbangsa.
Bangsa ini sangat berhajat terhadap masyarakat yang berakhlakul karimah, bermoral, memiliki idealisme yang luhur yang bersumber dari keyakinan yang benar, sehingga keberkahan-keberkahan Allah swt akan segera turun di bumi pertiwi yang kita cintai. Allahu a’lam.

SHAFA DAN MARWA


Shafa dan Marwah merupakan dua bukit yang terletak dekat dengan Ka'bah.Sejarah Shafa - Marwah tidak dapat dipisahkan dengan isteri Nabi Ibrahim AS, yaitu Siti Hajar dan putranya Ismail AS. Sewaktu Ismail dan Ibunya hanya berdua dan kehabisan air untuk minum di lembah pasir dan bukit yang tandus, Siti Hajar pergi mencari air pulang pergi dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah sebanyak 7 kali. Saat kali ketujuh (terakhir). Ketika sampai di Marwah, tiba-tiba terdengar oleh Siti Hajar suara yang mengejutkan, lalu ia menuju ke arah suara itu. Alangkah terkejutnya, bahwa suara itu ialah suara air memancar dari dalam tanah dengan derasnya. Air itu adalah air Zamzam.

Kamis, 14 Agustus 2008

KEMULIAAN LANGIT ARAFAH DI SAAT WUKUF

Wukuf adalah puncaknya haji. Secara fisik, wukuf Arafah adalah puncak berkumpulnya seluruh jamaah, yang berjumlah jutaan, dari penjuru dunia dalam waktu bersamaan. Secara amaliah, wukuf Arafah mencerminkan puncak penyempurnaan haji kita. Di Arafah inilah Rasulullah menyampaikan khutbahnya yang terkenal dengan nama khutbah wada’ atau khutbah perpisahan, karena tak lama setelah menyampaikan khutbah itu beliaupun wafat. Di saat itu, ayat Al-Qur’an, surat al-Maa’idah ayat 3 turun sebagai pernyataan telah sempurna dan lengkapnya ajaran Islam yang disampaikan Allah SWT melalui Muhammad saw. Firman Allah SWT : “..Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Ku-ridhai Islam itu menjadi agama bagimu….” (al-Maa’idah:3) Arafah merupakan gambaran padang Mahsyar, yang nantinya semua makhluk dikumpulkan disana sebelum melangkah ke surga atau neraka. Kehadiran kita di Arafah memberi arti dan nuansa akhirat dengan Mahsyarnya, sekaligus merenunginya untuk bersiap-siap menghadapi hal itu.Arafah juga merupakan tempat bertemunya Adam dan Hawa setelah beratus tahun saling mencari di muka bumi. Wukuf artinya hadir dan berada di Arafah pada waktu tertentu antara waktu dzuhur dan ashar. Disini masing-masing jamaah dipersilahkan untuk mengkondisikan dirinya berkonsentrasi kepada Allah, melakukan perenungan atas dirinya, apa yang telah dilakukan selama hidupnya, merenungi kebesaran Allah melalui Asmaul Husna-Nya, merenungi hari akhirat. Bentangkan dosa-dosamu di padang Arafah ini, ingatlah satu persatu dosa-dosa yang pernah engkau lakukan, ingatlah betapa waktumu selama ini habis terbuang sia-sia karena lebih banyak digunakan untuk memperindah kehidupan duniamu. Pengakuan yang jujur dan ikhlas, tanpa rasa sombong dan takabur, di hadapan Allah adalah puncak amaliah haji. Itulah Arafah, wukuf kita adalah untuk mendefinisikan hakikat keberadaan kita dihadapan Allah, sekalipun sebenarnya Allah telah mengetahui itu semua.Pandanglah langit Arafah. Renungilah bahwa pada hari yang mulia itu Allah SWT sedang memanggil para malaikatnya berkumpul di langit Arafah, dan membangga-banggakan umatnya yang sedang wukuf di Arafah di hadapan para malaikatnya di langit. Disebutkan dalam hadits qudsi bahwa Allah berfirman bahwa : “ Lihatlah kepada hamba-Ku di Arafah yang lesu dan berdebu. Mereka datang kesini dari penjuru dunia. Mereka datang memohon rahmat-Ku sekalipun mereka tidak melihatku. Mereka minta perlindungan dari azab-Ku, sekalipun mereka tidak melihat Aku”Allah sangat memuliakan hari wukuf di Arafah. Hari itu, Allah mendekat sedekat-dekatnya kepada orang-orang yang wukuf di Arafah untuk mendengarkan ungkapan dan keluhan hati mereka, menatap dari dekat wajah dan perilaku mereka. Nabi Muhammad saw bersabda :“ . . . Ia (Allah) mendekat kepada orang-orang yang di Arafah. Dengan bangga Ia bertanya kepada para malaikat, Apa yang diinginkan oleh orang-orang yang sedang wukuf itu ? “Pada hari itu, Allah senang sekali jika kita berdoa kepada-Nya. Ia mengabulkan semua doa mereka disana, sebagaimana tersebut dalam hadist yang lain :Sabda Rasullullah saw : “Diantara berbagai jenis dosa, ada dosa yang tidak akan tertebus kecuali dengan melakukan wukuf di Arafah” (disinadkan oleh Ja’far bin Muhammad sampai kepada Rasulullah saw).Bahkan Allah murka ketika manusia tidak yakin dosanya diampunkan di Arafah, seperti sabda Rasullullah saw : “Yang paling besar dosanya diantara manusia adalah seseorang yang berwukuf di Arafah lalu berprasangka bahwa Allah tidak memberinya ampun” (Al Khatib dalam kitab Al-Muttafaq wal Muftaraq)Demikian agung dan mulianya hari Arafah ini, meski wukuf hanya beberapa jam saja. Sungguh sangat penting berdoa di Arafah, disaksikan dari dekat oleh Allah SWT dan dibangga-banggakan-Nya kita di depan para malaikatnya. “Hai malaikat-Ku ! Apa balasan (bagi) hamba-Ku ini, ia bertasbih kepada-Ku, ia bertahlil kepada-Ku, ia bertakbir kepada-Ku, ia mengagungkan-Ku, ia mengenali-Ku, ia memuji-Ku, ia bershalawat kepada nabi-Ku. Wahai para malaikat-Ku ! Saksikanlah, bahwasanya Aku telah mengampuninya, Aku memberi syafaat (bantuan) kepadanya. Jika hambaku memintanya tentu akan Kuberikan untuk semua yang wukuf di Arafah ini.”(Sumber : Rahasia Haji, Imam al-Ghozali)

BETAPA TERHORMATNYA KETIKA SESEORANG DIUNDANG MENJADI TAMU ALLAH

Seseorang yang sempat menunaikan ibadah haji ke Baitullah benar-benar merupakan suatu nikmat yang tidak dapat diukur dengan berapa rupiah biaya yang dikeluarkan untuk maksud tersebut. Mengeluarkan biaya untuk keperluan haji akan dinilai Allah SWT setara dengan mengeluarkan biaya untuk Perang Sabil, satu dirham akan menjadi tujuh ratus kali lipat (HR. Ibnu Abi Syaibah, Achmad, Tabrani dan Baihaqi). Masya Allah, hitunglah berapa biaya yang anda keluarkan dan akan diganti Allah sebanyak 700 kali. Benar-benar perdagangan yang maha besar. Berdagang dengan Allah tidak pernah merugi. Bahkan setiap penderitaan dan cobaan yang akan kita alami di tanah suci akan diganjar dengan pahala, karena tidak satupun perbuatan kita yang luput dari penilaian Allah. Masya Allah.Haji adalah jamuan Allah dan orang-orang yang berhaji adalah tamu undangan Allah al-Rahman. Alhamdulillah, menjadi tamu pejabat tinggi saja sangat terhormat rasanya diri kita, apalagi menjadi tamu Allah. Sungguh kita beruntung bisa menjadi tamu Allah, karena hanya atas izin-Nya kita bisa menjadi tamunya. Yang Maha Bijak telah memilih kita diantara milyaran umat manusia yang ada di muka bumi ini untuk menjadi tamu-Nya. Ada ratusan juta orang di muka bumi ini yang lebih kaya dari kita, atau lebih taqwa dari kita, atau lebih terhormat dari diri kita, atau lebih baik akhlaknya, lebih baik ibadahnya, tapi Allah nyatanya memilih kita menjadi salah satu tamu-Nya diantara 3 - 4 juta tamu-Nya di tahun haji kali ini. Bayangkan diri kita sebagai orang hina-dina, miskin dan bodoh, apabila diundang presiden saja kita akan terpesona, apalagi diundang oleh-Nya yang menguasai semua presiden yang ada di muka bumi ini dan menguasai seluruh jagad ini beserta isinya.Alangkah indahnya menjadi tamu Allah bagi yang mau memahami makna haji.Adalah kesempatan terindah dapat berkunjung ke rumah-Nya yang paling mulia di muka bumi ini. Sehingga dapat bertemu dalam dialog dengan Sang Kekasih, membentangkan dosa-dosa yang telah dikerjakan selama ini di hamparan Arafah-Mu, menyesali diri karena membiarkan banyak waktu yang telah berlalu tanpa ibadah kepada Allah. Ya, Allah jangan cabut nyawaku sebelum Engkau sempatkan aku bertobat, izinkan aku duduk di Arafah-Mu untuk memohon ampunan-Mu atas berbagai dosa-dosa besar, kecil, tersembunyi, disengaja atau tak disengaja, dan dosa-dosa yang akan datang sekalipun. Selain menjadi tamu Allah, orang-orang yang mengerjakan haji dan umroh adalah duta-duta Allah. Masya Allah, menjadi duta Allah ? Orang yang diangkat menjadi duta pastilah orang pilihan. Inilah suatu kesempatan dan tidak semua orang mendapat kesempatan tersebut, maka bersyukurlah. Rasa syukur ini hendaknya kita wujudkan dalam bentuk pemanfaatan detik demi detik untuk muraqabah kepada Allah, mengamati kemuliaan Allah dan menyempurnakan setiap proses berhaji itu sendiri.Haji adalah ibadah yang membutuhkan kefahaman dan kesadaran yang tinggi agar dapat merasakan betapa indah dan nikmatnya menjadi tamu Allah. Sebagai tamu Allah tidakkah anda merasa malu bila masih ada maksiat dan kezaliman yang kita lakukan. Jika anda ingin ziarahmu diterima oleh-Nya maka maknailah haji anda, luruskan niat anda secara benar. Tinggalkan segera perbuatan yang dilarang-Nya, sempurnakanlah segala perintah dan larangan-Nya dan periksa lagi kesempurnaan ibadahmu pada 4 rukun Islam lainnya (shahadat, sholat, puasa, zakat). Begitu anda berniat haji, segera siapkan dirimu menuju rumah Allah yang paling mulia ini. Selesaikan segala perkaramu, lunasi hutangmu, hilangkan rasa cintamu pada dunia ini, putuskan keterkaitan hatimu dengan apa yang ada dibelakangmu, hadapkan wajahmu kepada-Nya dengan wajah hatimu sebagaimana kamu menghadapkan wajah lahirmu ke rumah-Nya. Sabda Rasullullah saw :Orang-orang yang sedang berhaji atau berumroh adalah tamu-tamu Allah dan para peziarah rumah-Nya, jika mereka meminta seuatu dari-Nya niscaya Ia akan memberinya. Dan jika mereka memohon ampunan dari-Nya niscaya Ia akan mengampuninya. Dan jika mereka berdoa kepada-Nya niscaya Ia akan mengabulkannya. Dan jika mereka bersyafaat (memintakan sesuatu untuk orang lain) kepada-Nya niscaya Ia akan menerima syafaatnya (Ibn Maja dari Abu Hurairah)(Sumber tulisan oleh H. Jafri Jamil dkk)

HAJI MABRUR DAN TUKANG SEPATU

Diceritakan bahwa di sebuah perkampungan terpencil ada seorang miskin yang bekerja sebagai tukang nyemir sepatu. Walaupun tukang penyemir sepatu dan miskin, semangat dan komitmennya untuk pengabdi kepada Penciptanya sangat besar. Bahkan tidak ketinggalan mengimpikan untuk dapat melaksanakan ibadah haji di suatu hari.Untuk mewujudkan mimpi itu, disisihkanlah penghasilannya dari ke hari, bulan ke bulan, bahkan dari tahun ke tahun. Kalaulah seandainya bukan karena iman dan tawakkal yang tinggi, pastilah hamba Allah ini patah semangat, sebab uang yang dikumpulkan itu tidak pernah mencukupi biaya haji yang dibuthkan. Namun didukung oleh semangat penuh dan kerja keras, hingga suatu ketika dirasa bahwa bekal untuk berhaji telah mencukupi.Segala persiapan pun dilakukan. Niat telah bulat, perbekalan ada di tangan. Kini tinggal memulai perjalanan itu. Hati hamba ini bersuka ria tiada habis memuji kebesaran Ilahi. Dan tibalah masa untuk memulai perjalanan itu. Tiba-tiba di saat akan meninggalkan rumahnya terdengar kabar bahwa tetangganya terjatuh sakit dan memerlukan bantuan keuangan untuk pengobatan.Sang hamba itupun mengalihkan langkah kakinya menuju kediaman tetangga itu. Di lihatnya tetangganya tergeletak lemah, merintih menahan sakit dan berharap jika ada yang berkenan membantunya untuk meringankan bebannya itu. Diapun dengan ikhlas dan tekad karena mencari ridha Allah SWT memberikan bekal perjalanan hajinya kepada tetangga dengan harapan Allah memberikan keringanan bagi penderitaannya.Singkatnya, sang hamba itu gagallah berangkat ke tanah suci. Sebuah ambisi pribadi pengabdian kepada Rabbnya yang telah lama diidamkan. Namun dalam hatinya dia puas karena mampu memberikan secercah harapan dan ketenangan kepada tetangga yang tergeletak lemah dan tak berdaya itu.Dari kota terdekat dari kampung tukang sepatu ini juga ternyata ada beberapa orang yang menunaikan haji pada tahun yang sama. Bahkan beberapa di antaranya berangkat menunaikan ibadah haji untuk ke sekian kalinya.Singkat cerita, tibalah masa wukuf di Arafah. Sang hamba yang gagal berangkat haji itu kembali menggeluti pekerjaan hari-harinya dengan penuh ikhlas. Gembira dalam setiap saat bersama ridha Tuhannya. Hatinya seolah bernyanyi ria dalam genggaman rahasia Ilahi. Bergerak mengikuti hempasan ombak takdir kekuasaanNya. Gerakan-gerakan tangannya selalu teriringi oleh pujian dan tasbih kepada sang Khaliq, Pencipta alam semesta.Sementara itu, manusia di padang Arafah hanyut dalam kekhusyu’an ibadah mereka. Terdengar lafaz-lafaz dzikrullah dan pujian dalam AsmaNya. Siang yang terik itu menjadikan sebagian para haji tertidur diirngi tasbih dan kekhusyu’anSalah seorang dari jama’ah yang berada di padang Arafah itu adalah seorang saudagar kaya dan terpandang dari sebuah kota dekat perkampungan hamba Allah yang miskin tadi. Sang saudagar ini tertidur pulas di tengah-tengah kekhusyu’an manusia memuja Rabb mereka. Dalam tidurnya itu, sang saudagar ini bermimpi ketemu dengan Rasulullah SAW.Beliaupun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu bertanya kepada Rasulullah SAW: “Wahai Rasulullah, siapakah di antara hamba-hamba Allah yang menunaikan ibadah haji tahun ini yang diterima sebagai haji mabrur?”Rasulullah kemudian menjawab dengan tersenyum ramah: “Si fulan, seraya menyebutkan nama sang hamba miskin itu”.Saudagar itu terkejut dan ingin tahu siapa gerangan dia yang beruntung itu. Maka beliaupun menyambung pertanyaannya: “wahai Rasulullah, siapa gerangan dia dan berasal dari mana?”Rasulullah kembali menjawab dengan ramah: “Dia adalah seorang hamba Allah dari perkampungan fulan, seraya menyebutkan nama kampugnya”.Mendengarkan itu, saudagar itu terkejut dan hampir tidak percaya. Mana mungkin, pikirnya, ada seseorang yang pergi haji dari kampung itu. Semua penduduknya adalah miskin. Penghasilannya tidak mungkin mencukupi untuk seseorang bisa menunaikan ibadah haji. Pergolakan batin sang haji itu yang setengah percaya dan tidak menjadikannya terbangun.Setelah menunaikan ibadah hajinya, saudagar itu segera kembali ke kotanya. Keinginannya sangat besar untuk tahu siapa gerangan orang yang mendapatkan haji mabrur dari perkampungan yang disebutkan itu. Ditelusurinya kampung itu, tapi tak seorang pun mengaku melakukan ibadah haji. Lalu dia teringat nama yang disebutkan oleh Rasulullah SAW tadi, maka dicarinya orang itu. Ternyata dia hanyalah seorang tukang semir sepatu yang miskin.Saudagar itu pun meminta sang penyemir itu menceritakan perihal dirinya, dan sampai Rasulullah SAW menjamin baginya haji mabrur. Maka dengan tenang tapi dengan hati yang bahagia sang penyemir itu bercerita panjang, mulai dari niatannya untuk haji, mengumpulkan perbekalan sedikit demi sedikit, hingga saat-saat pemberangkatan dan bantuannya kepada tetangganya yang membutuhkan.“Barangkali niatku yang bulat dan kerja keras dan tekadku itu yang diterima. Sayapun ikhlas dan menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Allah SWT.”, katanya sambil tersenyum melirik pak haji.Tak lupa juga sang penyemir sepatu ini menyampaikan selamat kepada sang haji seraya berdoa semoga mendapatkan haji mabrur.Penulis adalah imam Masjid Islamic Cultural Center of New York. Syamsi adalah penulis rubrik "Kabar Dari New York" di www.hidayatullah.com.

Senin, 11 Agustus 2008

Saat Wukuf, Jamaah Haji 1429H Rencananya Dapat Makanan Ala Militer

Jamaah haji tahun 1429 H/ tahun 2008 rencananya akan mendapatkan makanan tambahan usai melaksanakan wukuf, berada di Musdalifah dan usai melaksanakan jumroh di Mina.
"Pemberian makanan selama tiga kali di tanah suci itu merupakan komitmen pemerintah dalam meningkatkan pelayanan jamaah haji, " kata Menteri Agama M. Maftuh Basyuni di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (6/8).
Ia menjelaskan, semula jamaah Indonesia direncanakan akan diberi makan selama berada di Makkah, seperti yang dilakukan di Madinah, Arafah dan Mina (Armina). Namun setelah dibahas bersama Komisi VIII DPR, maka rencana itu dibatalkan karena berbagai pertimbangan.
Rencana pemberian makan tambahan akhirnya diputuskan selama jamaah berada di Muzdalifah, ketika melakukan mabit (bermalam), perjalanan dari Muzdalifah ke Mina dan usai melaksanakan jumroh.
Menag berharap rencana ini dapat terwujud ditahun ini, sebab untuk marealisasikan sangat tergantung pada kesiapan perizinan yang berlaku di negara tersebut.
Pemberian makanan tambahan itu tata caranya berbeda dengan pemberian makan di Armina. Tahun lalu jamaah Indonesia mendapat makan dengan cara disajikan secara prasmanan. Cara tersebut akan tetap dipertahankan pada tahun ini karena dinilai baik bagi jamaah haji.
Lebih lanjut Maftuh menjelaskan, makanan tambahan itu dalam bentuk kemasan kaleng dan tahan lama, sehingga kemungkinan basi dapat dihindari dan mudah dibawa bagi jamaah haji. "Di kalangan militer jenis makanan itu disebut T2, " katanya.
Sementara itu, Direktur Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Sistem Informasi Haji Depag Abdul Gafur Jawahir membenarkan bahwa pemberian makanan yang biasa dikonsumsi tentara dalam medan tempur tersebut, kini dalam proses perizinan dari pemerintah Arab Saudi.
"Ada beberapa hal yang harus diselesaikan menyangkut produksi jenis makanan T2 itu. Pengusaha di dalam negeri baru bisa memproduksi dalam jumlah besar, sekitar di atas 6000 kaleng, jika perizinan dari pengusaha dan instansi pemerintah setempat sudah beres. Harapannya ingin cepat beres, " ujarnya.
Pemberian makanan jenis T2, kata Gafur, sudah dilakukan beberapa negara Islam di Timur Tengah karena dinilai lebih efisien sehingga kesehatan jamaah haji tetap terjaga. Akan tetapi perizinannya masih digarap izinnya, terutama menyangkut uji laboratorium di negara tersebut. "Namun yang jelas, pada musim haji kali pertama ini akan direalisasikan, " tandasnya






FOTO TERBARU PROYEK MASJIDIL HARAM


Foto-foto Terbaru Renovasi Masjidil HaramSabtu, 19 Juli 2008 -
Mekkah - Bagi Anda calon jamaah haji tahun ini agar mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Berbeda dengan musim haji tahun-tahun sebelumnya, kali ini situasi cukup berbeda akan dihadapi jamaah haji terutama di pelataran sekeliling Masjidil Haram yang saat ini sedang direnovasi secara besar-besaran. Berikut beberapa rekaman foto renovasi masjid yang di dalamnya terdapat bangunan Kabah ini:

Minggu, 10 Agustus 2008

DOA DI AROFAH


Moga kerja amalku bukan sebuah pelarian sematatapi ujud taubatan nasuhaku, dari sebuah imbaskala kutemukan diriku disuatu sembilan Dzulhijjah, diantara lekatnya debu & teriknya sang Mentari,serta derai derai airmata , kala kutengadahkan wajah dan tanganku kelangit.
Diantara kerumunan dan himpitan jamaah, diantara desah doa doa lirih penuh rintih kami peminta ampun dan hampura atas dosa dan khilaf, aku dan kami yang dhaif, di Arofah sana.
Mabit di Mudhalifah lanjut ke Mina tuk berjumrah sebagaimuara dan akhir dari urutan ritual haji.Hingga predikat paket haji paripurna
Kami harus kembali ke masjidil Haram, lagi kami berada dijejalan dan kerumunan, hanyut dan terdorong oleh arus jamaah tuk mengitari sirkulasi kubus hitam, pada tawaf ifadhah.
Derap langkah dan dentuman doa membahana, sesekali kami pandang kubus hitam penuh mesra.Kami terus mengitari , ikuti sirkulasi hingga disudut rukun Yamani, kami lari lari kecil, lalu kami berdoa ' Robbana athina fi dunnya khasanah wafiil akhirati khasanah waa qina 'azaban naar.
Tujuh kali kami itari..terbetik hasyrat tuk mengusap dan mengecup hajar aswad disudut kubus hitam, Kabah. Lalu tangispun tumpah meruah didepan pintu Mu'tazam....tak terkendali, lepas atas rasa sesal, khilaf, lupa dan alpa kami,lalu ampunan kami mohonkan.
Siraman & tegukan zam zam yang kureguk moga membilas dan ada bias hingga kisi kisi hati kian lunak dan rawanmembening dan menjernihkan relung hati terdalam, hingga aku tak mampu lagi bersembunyi dari pemiliknya
Moga kiprah kecil ini bisa mementaskanku ke titian,membasuh dan membilas debu dan karat yang melekatdisekujur tubuh dan qalbuku.
Moga gerak & detak jantung dan hati kami tercatat dan menjadi shafaat. Hentak & 'langkah kakiku bersama saudaraku lainnya untuk sebuah keperluan hingga terpenuhi, hingga Allah akan mengokohkan kaki kami pada hari dimana semua tergelincir'
Ya Allah curahkan dan limpahkan rakhmatMU padaku,pada kami yang nyaris tak ada daya.
Terimalah ampunan maaf kami.
9th Dzulkhijjah 1424________________________Oleh : al_shahida@yahoo.com

KAMUS HAJI

Aqabah
Merupakan salah satu tempat pelemparan jumrah, dengan nama jumrah Aqabah. (Tempat pelemparan jumrah lainnya adalah : Ula dan Wustha)
Arafah
Tempat jamaah haji melakukan Wukuf. Setiap tanggal 9 Zulhijah Arafah didatangi umat Islam seluruh dunia untuk melakukan Wukuf.
Arbain
Kegiatan shalat wajib (5 waktu setiap hari) yang dilaksanakan berturut-turut selama 8 hari, sehingga total 40 kali sholat wajib di Masjid Nabawi Madinah

Babus Salam
Nama salah satu pintu masuk ke Masjidil Haram.
Badar
Perang Badar, yang tetap dikenang sebagai peristiwa penting dalam sejarah Pengembangan Islam.
Baitullah
Ka'bah disebut juga Baitullah.
Bier Ali
Merupakan tempat Miqat (mulai memakai ihram). Terletak sekitar 12 kilometer dari kota Madinah.
Binatang Hadyu
Binatang ternak
Dam
Denda bagi mereka yang melakukan pelanggaran ketentuan saat menunaikan Ibadah Haji atau Umroh
Fidyah
Denda yang dikenakan pada umat Muslim yang melakukan pelanggaraan saat ibadah. Dengan cara : Berpuasa, Memberi makan fakir miskin atau Menyembelih binatang kurban
Green Dome
Merupakan Kubah Hijau yang terletak di area Masjid Nabawi. Di bawah Kubah Hijau ini terletak makam Nabi Muhammad s.a.w.
Gua Hira
Gua tempat Nabi Muhammad s.a.w menerima wahyu pertama (Surat Al-Alaq, ayat 1-5). Gua ini terletak di Bukit/Jabal Nur.Sekitar 5 km di utara kota Mekah.
Haji Ifrad
Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Haji dahulu kemudian Ibadah Umroh, dan diselingi Tahallul.
Haji Qiran
Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Haji dan Ibadah Umroh pada waktu bersamaan, tanpa diselingi Tahallul.
Haji Tamattu
Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Umroh dahulu kemudian Ibadah Haji, dan diselingi Tahallul.
Hijir Ismail
Salah satu bagian dari Ka'bah. Hijir Ismail ini berbentuk setengah lingkaran, merupakan makam Nabi Ismail AS. dan juga Siti Hajar (ibunda Nabi Ismail AS).
Ifrad
Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Haji dahulu kemudian Ibadah Umroh, dan diselingi Tahallul.
Ihram
Ihram ialah berniat untuk memulai mengerjakan Ibadah Haji atau Umroh, dengan mengucapkan lafazh niat (tidak hanya dalam hati)
Jamarat
Jamarat, merupakan kata jamak dari Jumroh.(Lihat penjelasan tentang Jumroh) pada kamus istilah di website ini.
Jumrah
Tempat pelemparan, yang yang didirikan utk memperingati saat Nabi Ibrahim digoda oleh setan agar tidak melaksanakan perintah Allah SWT.
Kiswah
Penutup Ka'bah. Pada Kiswah dihiasi tulisan ayat suci Al Qu'an yang disulam.
Lafazh Niat Haji
Labbaik Allahumma Hajjan
Lafazh Niat Umroh
Labaik Allahumma Umrotan
Mabit
Bermalam beberapa hari atau berhenti sejenak untuk mempersiapkan pelaksanaan melontar jumroh.Mabit dilakukan di Muzdalifah dan Mina.
Miqat
Miqat adalah tempat atau waktu untuk memulai berniat ihram.
Miqat Makani
Miqat berdasarkan peta atau batas geografis.
Multazam
Multazam adalah dinding yang terletak diantara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah.Merupakan tempat yang sanqat dianjurkan untuk berdoa (Insya Allah do'a yang diminta akan dikabulkan oleh Allah SWT)
Nafar Awal
Disebut Nafar Awal, jika jama'ah meninggalkan Mina pada tgl 12 Zulhijah. Disebuat Nafar Awal krn jamaah lebih dulu meninggalkan Mina,utk kembali ke Mekah dan hanya melontar jumroh 3 hari.Total kerikil yang dilontar jamaah Nafal Awal adalah 49 butir.
Nafar Tsani
Disebut Nafar Tsani atau Nafar Akhir jika jamaah melontar jumroh selama 4 hari (tgl : 10,11,12 dan 13 Zulhijah).Sehingga jumlah batu yang dilontar 70 kerikil.Jamaah baru meninggalkan Mina tgl 13 Zulhijah.
Qiran
Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Haji dan Ibadah Umroh pada waktu bersamaan, tanpa diselingi Tahallul.
Rukun Haji
Rukun Haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam Ibadah Haji.Jika tidak dikerjakan maka Hajinya tidak syah
Sa'i
Berjalan kaki atau lari-lari kecil antara Bukit Safa dan Bukit Marwah. Dengan total 7 kali.
Sunat Haji
Merupakan Sunat (tidak wajib) pada Ibadah Haji.
Sunat Umroh
Merupakan sunat (tidak wajib) pada Ibadah Umroh.
Tahallul
Tahallul adalah mencukur seluruh rambut atau memotong sedikit rambut.Dengan tahalul berarti sudah bebas dari larangan-larangan saat ihram ibadah Haji atau Umroh.
Talang Emas
Merupakan Talang Emas (Mizhab) yang terdapat pada Ka'bah.Posisi Talang Emas ini terletak di atas Hijir Ismail.
Talbiyah
Bacaan Talbiyah : Labbaik Allahumma labbaik, labbaik laa Syariika laka labbaik, innal hamda wan ni'mata laka wal mulk laa syariika lak.
Tamattu
Tahapan Haji, dimana mendahulukan Ibadah Umroh dahulu, diikuti dengan ibadah haji pada bulan Haji
Tawaf
Mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 putaran. Dengan posisi Ka'bah berada di sebelah kiri orang yg melakukan Tawaf.Tawaf dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad juga.(Tawaf dilakukan dlm keadaan suci dari hadats dan najis)
Tawaf Ifadah
Tawaf Ifadah disebut juga Tawaf Rukun.Merupakan salah satu rukun haji yang harus dilaksanakan sendiri.Jika tidak dilaksanakan, hajinya dinyatakan batal.
Tawaf Qudum
Tawaf Salam atau Tawaf Selamat Datang saat baru tiba di Makkah
Tawaf Wada
Merupakan Tawaf perpisahan yang dilakukan ketika akan pulang ke tanah air masing-masing.
Wajib Haji
Wajib Haji adalah kegiatan yang harus dilakukan padaIbadah Haji, jika tidak dikerjakan harus membayar dam (denda)
Wukuf
Wukuf adalah berdiam di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah.Terhitung mulai tergelincir matahari sampai matahari terbenam (maghrib).Wukuf merupakan salah satu rukun haji.Jika wukuf tidak dilaksanakan maka hajinya tidak syah.
Zam-zam
Air yang berasal dari Mata air Zamzam yang terletak di dekat Ka'bah.

DI MASJID BAI'ATUL AQOBAH


DI JABAL RAHMAH


JAGAL PENYEMBELIH KURBAN


PEMBUATAN KISWAH KA'BAH


DILANTAI PALING ATAS MASJIDIL HARAM

AKU LAGI MENIKMATI SUASANA DI LANTAI PALING ATAS MASJIDIL HARAM.INI MAU SHALAT MAGHRIB.

SUMUR ZAM-ZAM

SUMUR AIR ZAMZAM TEMPO DULU,BISA DILIHAT DI MUSEUM MAKKAH

LOKASI AIR MINUM ZAMZAM

SETELAH MELAKUKAN SA'I ATAU TAWAF BIASANYA KITA MAMPIR KESITU UNTUK MELEPAS DAHAGA.WIH SEGAR GAR BANGET.

ANTRI MAKAN DI MINA

DI MINA MAKANNYA MODEL PRASMANAN,TAPI TENANG AJA MAKANANNYA MELIMPAH.KENYANG NYANG.AKU YANG KERUDUNG ABU2.

Lempar Jumroh

PERJALANAN KETEMPAT MELEMPAR JUMRAH

KAMI BERJALAN KAKI SEJAUH 7 KM.SAMBIL TAK HENTI-HENTINYA MENGUCAPKAN TALBIYAH.

SUASANA KETIKA AKAN MELEMPAR JUMRAH

SETELAH BERJALAN KURANG LEBIH 7 KM AKHIRNYA KAMI SAMPAI DITEMPAT UNTUK MELEMPAR JUMRAH. WAH SERU DAN MENEGANGKAN BANGET.KAYAK DI MEDAN PERANG...

MABIT DI MUZDALIFAH,SAMBIL NYARI BATU UNTUK LEMPAR JUMRAH


MINUM DI AROFAH


DI AROFAH DENGAN SAHABATKU

Arafah merupakan tempat yang sangat penting pada ibadah Haji, dimana di Arafah ini jamaah haji harus melakukan Wukuf. Wukuf merupakan rukun Haji dan tanpa melaksanakan Wukuf di Arafah maka hajinya tidak syah.Keadaan di Arafah ini merupakan replika di Padang Mahsyar saat manusia dibangkitkan kembali dari kematian oleh Allah SWT.Saat itu semua manusia sama di hadapan Allah SWT, yang membedakan hanyalah kualitas imannya.Wukuf secara harafiah berarti berdiam diri. Wukuf di Arafah adalah berada di Arafah pada waktu antara tergelincirnya matahari (tengah hari) tanggal 9 Dzulhijah sampai matahari terbenam dengan berpakaian ihram.Pada saat wukuf disarankan untuk memperbanyak doa sambil menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan. Juga memperbanyak taubat memohon ampunan Allah SWT.Sebab saat wukuf adalah saat yang utama untuk berdoa, memohon ampun dan bertaubat.Selain itu juga perbanyak ibadah lainnya seperti membaca Al Qur'an, takbir, tahmid, tahlil dsb. Selama wukuf jangan sampai melakukan sesuatu yang tidak pantas atau tidak sesuai dengan kesucian ibadah saat Wukuf. Adapun keutamaan Arafah adalah sebagaimana sabda Rasulullah SAW ,"Do'a yang paling baik adalah doa di hari Arafah".Dalam riwayat lain Rasulullah SAW juga bersabda ,"Tidak ada hari paling banyak Allah menentukan pembebasan hamba-Nya dari neraka kecuali hari Arafah".Arafah berjarak sekitar 25 km di sebelah Tenggara Makkah dan merupakan padang pasir yang amat luas dan di bagian belakang dikelilingi bukit-bukit batu yang membentuk setengah lingkaran.Saat ini sudah ditanami dengan pohon-pohon. Pada musim haji di bawah pohon-pohon inilah dipasang tenda. bagi yang tidak kebagian tenda cukup berteduh di bawah pohon. Untuk mengurangi panas di setiap sekitar 20 meter dipasang pipa setinggi 6 meter yang diatasnya memancar air halus yang mirip gerimis, dengan tujuan menurunan suhu di sekitarnya.Pancaran air ini sangat bermanfaat dan dapat mengurangi banyaknya jamaah yang terkena high stroke (tiba-tiba lemas karena matahari yang panas)

SELESAI WUKUF DI ARAFAH



MUSIM HAJI 1429 H JAMAAH DAPAT MAKAN TAMBAHAN

Jakarta, 6/8 (Pinmas)-- Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni membenarkan bahwa jemaah haji akan mendapat makanan tambahan usai melaksanakan wukuf, berada di Muzdalifah dan usai melaksanakan jumroh di Mina pada musim haji 1429 H.Pemberian makanan selama tiga kali di tanah suci itu merupakan komitmen pemerintah dalam meningkatkan pelayanan jemaah haji, kata Menteri Agama kepada Antara usai melakukan kunjungan kerja ke Sultra, Selasa. Maftuh Basyuni menjelaskan, semula jemaah Indonesia direncanakan akan diberi makan selama berada di Mekkah, seperti yang dilakukan di Madinah dan Arafah dan Mina (Armina). Namun setelah dibahas bersama Komisi VIII DPR , maka rencana itu dibatalkan karena berbagai pertimbangan. Rencana pemberian makan tambahan akhirnya diputuskan selama jemaah berada di Muzdalifah ketika melakukan mabit (bermalam), perjalanan dari Muzdalifah ke Mina dan usai melaksanakan jumroh. Ia berharap rencana ini dapat diwujudkan pada tahun ini,sSebab untuk marealisasikan sangat tergantung pada kesiapan perizinan yang berlaku di negara tersebut. Pemberian makanan tambahan itu tata caranya berbeda dengan pemberian makan di Armina. Tahun lalu jemaah Indonesia mendapat makan dengan cara disajikan secara prasmanan. Cara tersebut akan tetap dipertahankan pada tahun ini karena dinilai baik bagi jemaah haji. Menurut Maftuh , makanan tambahan itu dalam bentuk kemasan kaleng dan tahan lama, sehingga kemungkinan basi dapat dihindari dan mudah dibawa bagi jemaah haji. Di kalangan militer jenis makanan itu disebut T2, kata Maftuh. Sementara itu Direktur Pengelolaan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Sistem Informasi Haji, Abdul Gafur Djawahir membenarkan bahwa pemberian makanan yang biasa dikonsumsi tentara dalam medan tempur tersebut, kini dalam proses perizinan dari pemerintah Arab Saudi. Ada beberapa hal yang harus diselesaikan menyangkut produksi jenis makanan T2 itu. Pengusaha di dalam negeri baru bisa memproduksi dalam jumlah besar, sekitar di atas 6000 kaleng, jika perizinan dari pengusaha dan instansi pemerintah setempat sudah beres. `Harapannya ingin cepat beres,` katanya. Pemberian makanan jenis T2, kata Gafur, sudah dilakukan beberapa negara Islam di Timur Tengah karena dinilai lebih efisien sehingga kesehatan jemaah haji tetap terjaga, katanya. Masih digarap izinnya, terutama menyangkut uji laboratorium di negara tersebut. Namun yang jelas, pada musim haji kali pertama ini akan direalisasikan, kata Gafur lagi.

NASIHAT UNTUK JAMAAH HAJI

Imam Ja'far ash Shadiq memberikan nasihat kepada para jamaah haji:
1. Jika engkau berangkat haji, kosongkanlah hatimu dari segala urusan, dan hadapkanlah dirimu sepenuhnya kepada Allah SWT.
2. Tinggalkan setiap penghalang dan serahkan urusanmu kepada Penciptamu.
3. Bertawakkallah kepada-Nya dalam setiap gerak dan diammu.
4. Berserahdirilah kepada ketentuan-ketentuan-Nya, hukum-hukum-Nya, dan takdir-Nya.
5. Tinggalkan dunia, kesenangan, dan seluruh makhluk.
6. Keluarlah dari kewajiban yang dibebankan kepadamu dari makhluk Tuhan.
7. Janganlah bersandar kepada bekalmu, kendaraanmu, sahabatmu, kekuatanmu, kemudaanmu, dan kekayaanmu.
8. Buatlah persiapan seakan-akan engkau tidak akan kembali lagi. Bergaullah dengan baik.
9. Jaga waktu-waktu dalam melaksanakan kewajiban yang ditetapkan Allah dan Sunah Nabi saw, berupa adab, kesabaran, syukur, kasih sayang, kedermawanan, mendahulukan orang lain sepanjang waktu.
10. Bersihkan dosa-dosamu dengan air tobat yang ikhlas.
11. Pakailah pakaian kejujuran, kesucian, kerendahan hati, dan kekhusyukan.
12. Berihramlah dengan meninggalkan segala sesuatu yang menghalangimu mengingat Allah dan mencegahmu mentaati-Nya.
13. Bertalbiahlah kamu dengan menjawab panggilan Allah dengan ikhlas, suci, dan bersih dalam doa-doamu seraya tetap berpegang pada tali yang kokoh.
14. Bertawaflah dengan hatimu bersama para malaikat sekitar Arsy, sebagaimana kamu bertawaf dengan jasadmu bersama manusia di sekitar Baitullah.
15. Keluarlah dari kelalaianmu dan ketergelinciranmu ketika Engkau keluar ke Mina dan janganlah mengharapkan apa pun yang tidak halal dan tidak layak bagimu.
16. Akuilah segala kesalahan di tempat pengakuan (Arafah). Perbaruilah perjanjianmu di depan Allah SWT dengan mengakui keEsaan-Nya.
17. Mendekatlah kepada Allah di Mudzdalifah.
18. Sembelihlah tengkuk hawa nafsu dan kerakusan ketika engkau menyembelih dam.
19. Lemparkan syahwat, kerendahan, kekejian, dan segala perbuatan tercela ketika melempar Jamarat.
20. Cukurlah aib-aib lahir dan batin ketika mencukur rambut.
21. Tinggalkan kebiasaan menuruti kehendakmu dan masuklah kepada perlindungan ke Masjid Al Haram.

KERAJAAN ARAB SAUDI UNDANG WARGA INDONESIA IBADAH HAJI

Rabu, 12 Desember 2007 07:58 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Kerajaan Arab Saudi mengundang sekitar 100 warga negara Indonesia untuk menunaikan ibadah haji. Para undangan akan berangkat ke tanah suci hari ini. "Kami diundang sebagai tamu Kerajaan Arab Saudi," kata Wakil Ketua MPR A.M. Fatwa ketika dihubungi Tempo.Seluruh undangan berkumpul di gedung Atase Agama Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi pukul 07.00 WIB. "Rombongan akan berangkat nanti siang," ujarnya.Fatwa mengatakan undangan itu bukan pertama kali bagi dirinya. Rencananya, Fatwa akan menunaikan ibadah haji bersama putrinya. Salah satu staf pribadi Fatwa akan ikut ke tanah suci. Dia mengaku tidak tahu siapa saja undangan yang akan menunaikan ibadah haji.Dia menegaskan keberangkatannya menunaikan ibadah haji tidak menggunakan jalur reguler sehingga kuota jamaah haji dari Indonesia tidak berkurang.Sebelumnya, Menteri Agama Maftuh Basyuni menyatakan akan membatasi intensitas ibadah haji warga negara Indonesia hanya satu kali. Fatwa mendukung kebijakan itu. Alasannya, ibadah haji memang diwajibkan satu kali dalam ajaran Islam.

Rabu, 06 Agustus 2008

TIPS PELAKSANAAN iBADAH HAJI

Tips Bugar Saat Ibadah
Latihan jalan sebelum berangkat (jika mampu minimal 7 km, seminggu satu kali)
Kurangi kegiatan yang tak perlu
Istirahat dan tidur cukup
Makan bergizi dan teratur
Membawa obat-obatan yang biasa dipakai di tanah air
Tips hindari sakit Batuk
Bawa pakaian hangat
Gunakan penghangat leher
Bawa obat-obatan yang biasa dipakai di tanah air
Jangan minum dingin
Tips hindari Influenza
Imunisasi
Jaga kebersihan
Istirahat cukup
Makan buah dan sayur
Pakai masker

Tip menahan dingin
Siapkan pakaian hangat di tas tentengan
Pakai baju hanoman
Pakai krim pelembab
Sering minum
Banyak makan buah
Tips barang bawaan
Alas kaki
Kantung kain untuk menyimpan alas kali, payung, dsb
Kantung kain untuk membawa batu kerikil saat lempar jumrah
Semprotan air
Kaca mata hitam pakai tali pengikat di leher
Masker
Handuk kecil
"Topi Joshua"
Tas ransel
Peniti
Alat tulis
Buku
Tustel
Krim pelembab
Tips Membawa Barang
Barang bawaan maksimal 35 kg
Barang yang dipakai di perjalanan masukkan ke tas tentengan
Jangan membawa barang-barang yang terlarang
Ikat koper dengan rapi
Tandai koper dengan tanda tertentu

Awas copet
Kawasan sekitar Masjidil Haram, ada tiga titik rawan yang harus diwaspadai para jamaah karena rawan kecopetan:
Daerah sekitar pelataran masjid
Seputaran Ka'bah dan
Tempat Tahalul (Marwah).
Tips Saat Tawaf Qudum
Saat Tawaf qudum (selamat datang) dilakukan tak lama setelah jamaah tiba di Makkah. Karena masih lelah setelah perjalanan, dan banyak jamaah yang belum mengenali lokasi akibatnya banyak yang tersesat, maka usahakan membuat kelompok kecil dan jangan sampai terpisah.
Tips Agar tak Tersesat
Hafalkan lokasi pondokan
Catat nomor telepon dan atau alamat pondokan dan dibawa saat meninggalkan pondokan
Berangkat dengan rombongan
Bila terpisah dari rombongan, ikut rombongan jamaah RI lainnya
Cari petugas haji
Bawa tanda pengenal
Jamaah yang yang berusia lanjut (lansia) lebih baik didampingi oleh yang lebih muda.

Tips masuk masjid agar tak tersesat
Datang ke masjid minimal setengah jam sebelum waktu shalat
Ingat nomor atau nama pintu masuk, kenali seperlunya
Bawa kantong kain untuk menyimpan alas kaki, payung dan sebagainya, dan bisa dibawa saat sholat.
Sebelum masuk masjid buat janji di mana akan bertemu jika ingin pulang bersama.
Jangan lupa juga janji pukul berapa bertemu.
Tempat berkumpul bisa dipasangi bendera rombongan tinggi-tinggi agar mudah dilihat dari kejauhan.
Membuat identitas unik rombongan, bisa dengan selempang, slayer, atau pita di jilbab.

Tips Mencium Hajar Aswad
Ambil waktu yang kondisi sekitar ka'bah tidak terlalu padat
Pastikan fisik kuat
Jangan bawa barang berharga
Pastikan cara berpakaian ihram benar dan kuat
Jangan gunakan joki
Tidak lama-lama
Hindari menyakiti sesama jamaah
Tips Tawaf dan Sai`
Hafalkan do'a-do'a singkat, jangan disibukkan dengan catatan
Berangkat dalam rombongan
Makan sebelum berangkat
Buat kelompok kecil
Sepakati lokasi pertemuan
Hindari waktu padat
Pindah ke lantai dua dan tiga jika padat

Tips Menyimpan Uang
Tukarkan dengan uang pecahan
Jangan letakkan uang di satu tempat
Jangan buka dompet di tempat umum
Titipkan di safety box jika banyak
Ke masjid bawa uang secukupnya
Tips di Pondokan
Mandi 2-3 jam sebelum waktu shalat
Jangan naik lift sendiri
Simpan barang di tempat aman
Matikan peralatan listrik jika pergi
Matikan peralatan masak jika pergi
Kenali lokasi pondokan dari jarak jauh maupun dekat
Buat denah pondokan

Kebugaran saat ibadah haji
Makan makanan yang mengandung gizi seimbang, banyak serat dan tak banyak mengandung lemak.
Istirahat yang cukup. Para calon haji, kalau sudah berada di Masjidil Haram, inginnya terus-menerus melakukan ibadah tanpa memikirkan istirahat. Hal ini bisa menyebabkan jamaah haji jatuh sakit.
Olahraga ringan setiap pagi

Tip Shalat di Masjid Nabawi
Gunakan pakaian hangat ketika berangkat
Datang setelah pukul 03.00 (pk 03.00 masjid baru dibuka)
Hindari shalat di pelataran masjid
Ingat nomor rak sandal
Tips nyaman beribadah
Jangan tergantung pembimbing
Mantapkan tata cara berhaji
Hafalkan doa-doa
Buat kelompok kecil

Sumber : www.republika.co.id

PENGERTIAN HAJI

Sengaja datang ke Mekah, mengunjungi Ka'bah dan tempat-tempat lainnya untuk melakukan serangkaian ibadah dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan.

Keutamaan Haji

1. Ibadah Haji merupakan salah satu perintah Allah yang harus dikerjakan, bagi yang mampu.

2. Ibadah Haji merupakan Jihad fi Sabilillah.

3. Ibadah Haji dapat menghapuskan dosa, bagi yang menjalankannya sesuai dengan perintah Allah SWT.

4. Haji dan Umroh merupakan kifarat/penebus dosa.Ada dosa yang yang hanya dapat ditebus dengan wukuf di Arafah saat Ibadah Haji.

5. Surga adalah balasan bagi Haji yang mabrur.

6. Biaya yang dikeluarkan untuk Ibadah Haji merupakan infaq fi sabilillah.

KHALID CUCI KA'BAH

Khalid Cuci Kakbah Kemarin
Jakarta (MCH). Gubernur Mekah Khalid Al-Faishal mewakili Khadimul Haramain Raja Abdullah bin Abdul Aziz melakukan pencucian Kakbah hari Sabtu, 2 Agustus pagi kemarin. Tradisi itu dilakukan sebagai pertanda masuknya bulan Syakban 14209 Hijriyah.Sebelum melakukan pencucian Kakbah, Khalid yang didampingi sejumlah oejabat Mekah dsan pimpinan masjidil haram dan masjid nabawi melakukan tawaf tujuhkali dna kemudian salat sunah thawaf di belakang Maqam Ibrahim.Setelah itu rombongan memasuki Kakbah dan melakukan pencucian. Pencucian dilakukan dengan kain. Air yang dipergunakan untuk mencuci adalah air Zamzam yang dicampur air mawar. Khalid melakukan pencucian sendiri dengan tangannya.Sstelah itu dilakukan oenferingand an pewangian dinding Kakbah dengan aneka minyak yang khas. Demikian seperti dilaporkan harian Al-Watan edisi Ahad, 3 Agustus hari ini.Setelah itu, pimpinan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Syaikh Saleh Al-Hasin memberi kenang-kenangan Khalid. Sejumlah jemaah umrah menyaksiakn dari luar dan untuk sementara kegiatan tawaf dihentikan selama pencucian berlangsung. (Musthafa Helmy)

Jumat, 01 Agustus 2008

KA'BAH


Ka'bah merupakan kiblat sholat umat Islam.Ka'bah yang berbentuk kubus ini merupakan bangunan utama di atas bumi yang digunakan utk menyembah Allah SWT.Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an, Surat Ali Imran ayat 90, yang artinya :"Sesungguhnya permulaan rumah yang dibuat manusia untuk tempat beribadah adalah rumah yang di Bakkah (Mekah), yang dilimpahi berkah dan petunjuk bagi alam semesta"Ka'bah disebut juga Baitullah (Rumah Allah) atau Baitul 'Atiq (Rumah Kemerdekaan). Dibangun berupa tembok segi empat yang terbuat dari batu-batu besar yang berasal dari gunung-gunung di sekitar Mekah. Baitullah ini dibangun di atas dasar fondasi yang kokoh.Dinding-dinding sisi Ka'bah ini diberi nama khusus yang ditentukan berdasarkan nama negeri ke arah mana dinding itu menghadap. terkecuali satu dinding yang diberi nama "Rukun Hajar Aswad".Adapun keempat dinding atau sudut (rukun) tersebut adalah :- Sebelah Utara Rukun Iraqi (Irak)- Sebelah Barat Rukum Syam (Suriah)- Sebelah Selatan Rukun Yamani (Yaman)- Sebelah Timur Rukun Aswad (Hajar Aswad).Keempat sisi Ka'bah ditutup dengan selubung yang dinamakan Kiswah. Sejak zaman nabi Ismail, Ka'bah sudah diberi penutup berupa Kiswah ini.Saat ini Kiswah tersebut terbuat dari sutra asli dan dilengkapi dengan kaligrafi dari benang emas.Dalam satu tahun Ka'bah ini dicuci dua kali, yaitu pada awal bulan Dzul Hijjah dan awal bulan Sya'ban. Kiswah diganti sekali dalam setahun.

HIJIR ISMAIL




Hijir Ismail, berdampingan dengan Ka'bah dan terletak di sebelah utara Ka'bah, yang dibatasi oleh tembok berbentuk setengah lingkaran setinggi 1,5 meter. Hijir Ismail itu pada mulanya hanya berupa pagar batu yang sederhana saja. Kemudian para Khalifah, Sultan dan Raja-raja yang berkuasa mengganti pagar batu itu dengan batu marmer. Hijir Ismail ini dahulu merupakan tempat tinggal Nabi Ismail, disitulah Nabi Ismail tinggal semasa hidupnya dan kemudian menjadi kuburan beliau dan juga ibunya.
Berdasarkan kepada sabda Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam, sebagian dari Hijir Ismail itu adalah termasuk dalam Ka'bah. Ini diriwayatkan oleh Abu Daud dari 'Aisyah r.a. yang berbunyi : 'Dari 'Aisyah r.a. katanya; "Aku sangat ingin memasuki Ka'bah untuk melakukan sholat di dalamnya. Rasulullah s.a.w. membawa Siti 'Aisyah ke dalam Hijir Ismail sambil berkata " Sholatlah kamu di sini jika kamu ingin sholat di dalam Ka'bah, karena ini termasuk sebagian dari Ka'bah.
Sholat di Hijir Ismail adalah sunnah, dalam arti tidak wajib dan tidak ada kaitan dengan rangkaian kegiatan ibadah Haji atau ibadah Umroh.
Tidakboleh memotong dan mencabut rambut, memotong kuku, menggaruk sampai
kulit terkelupas atau mengeluarkan darah
Tidakboleh menggunakan parfum, termasuk parfum yang ada pada sabun
Tidakboleh berkata yang tidak baik, berkata porno dan bertengkar
Tidak bolehbermesraan
Tidak boleh berhubungan suami isteri
Tidak boleh menikah atau menikahkan
Tidak boleh berburu atau membantu
berburu
Tidak bolehmembunuh binatang (kecuali mengancam jiwa), memotong atau mencabut tumbuhandan segala hal yang mengganggu kehidupan mahluK
Tidak bolehber make-up
Pria tidakboleh : memakai penutup kepala, memakai pakaian berjahit dan tidak boleh
memakai alas kaki yang menutup mata kaki
Wanitatidak boleh : menutup wajah dan memakai sarung tangan sehingga menutup
telapak tangan