Kamis, 14 Agustus 2008

BETAPA TERHORMATNYA KETIKA SESEORANG DIUNDANG MENJADI TAMU ALLAH

Seseorang yang sempat menunaikan ibadah haji ke Baitullah benar-benar merupakan suatu nikmat yang tidak dapat diukur dengan berapa rupiah biaya yang dikeluarkan untuk maksud tersebut. Mengeluarkan biaya untuk keperluan haji akan dinilai Allah SWT setara dengan mengeluarkan biaya untuk Perang Sabil, satu dirham akan menjadi tujuh ratus kali lipat (HR. Ibnu Abi Syaibah, Achmad, Tabrani dan Baihaqi). Masya Allah, hitunglah berapa biaya yang anda keluarkan dan akan diganti Allah sebanyak 700 kali. Benar-benar perdagangan yang maha besar. Berdagang dengan Allah tidak pernah merugi. Bahkan setiap penderitaan dan cobaan yang akan kita alami di tanah suci akan diganjar dengan pahala, karena tidak satupun perbuatan kita yang luput dari penilaian Allah. Masya Allah.Haji adalah jamuan Allah dan orang-orang yang berhaji adalah tamu undangan Allah al-Rahman. Alhamdulillah, menjadi tamu pejabat tinggi saja sangat terhormat rasanya diri kita, apalagi menjadi tamu Allah. Sungguh kita beruntung bisa menjadi tamu Allah, karena hanya atas izin-Nya kita bisa menjadi tamunya. Yang Maha Bijak telah memilih kita diantara milyaran umat manusia yang ada di muka bumi ini untuk menjadi tamu-Nya. Ada ratusan juta orang di muka bumi ini yang lebih kaya dari kita, atau lebih taqwa dari kita, atau lebih terhormat dari diri kita, atau lebih baik akhlaknya, lebih baik ibadahnya, tapi Allah nyatanya memilih kita menjadi salah satu tamu-Nya diantara 3 - 4 juta tamu-Nya di tahun haji kali ini. Bayangkan diri kita sebagai orang hina-dina, miskin dan bodoh, apabila diundang presiden saja kita akan terpesona, apalagi diundang oleh-Nya yang menguasai semua presiden yang ada di muka bumi ini dan menguasai seluruh jagad ini beserta isinya.Alangkah indahnya menjadi tamu Allah bagi yang mau memahami makna haji.Adalah kesempatan terindah dapat berkunjung ke rumah-Nya yang paling mulia di muka bumi ini. Sehingga dapat bertemu dalam dialog dengan Sang Kekasih, membentangkan dosa-dosa yang telah dikerjakan selama ini di hamparan Arafah-Mu, menyesali diri karena membiarkan banyak waktu yang telah berlalu tanpa ibadah kepada Allah. Ya, Allah jangan cabut nyawaku sebelum Engkau sempatkan aku bertobat, izinkan aku duduk di Arafah-Mu untuk memohon ampunan-Mu atas berbagai dosa-dosa besar, kecil, tersembunyi, disengaja atau tak disengaja, dan dosa-dosa yang akan datang sekalipun. Selain menjadi tamu Allah, orang-orang yang mengerjakan haji dan umroh adalah duta-duta Allah. Masya Allah, menjadi duta Allah ? Orang yang diangkat menjadi duta pastilah orang pilihan. Inilah suatu kesempatan dan tidak semua orang mendapat kesempatan tersebut, maka bersyukurlah. Rasa syukur ini hendaknya kita wujudkan dalam bentuk pemanfaatan detik demi detik untuk muraqabah kepada Allah, mengamati kemuliaan Allah dan menyempurnakan setiap proses berhaji itu sendiri.Haji adalah ibadah yang membutuhkan kefahaman dan kesadaran yang tinggi agar dapat merasakan betapa indah dan nikmatnya menjadi tamu Allah. Sebagai tamu Allah tidakkah anda merasa malu bila masih ada maksiat dan kezaliman yang kita lakukan. Jika anda ingin ziarahmu diterima oleh-Nya maka maknailah haji anda, luruskan niat anda secara benar. Tinggalkan segera perbuatan yang dilarang-Nya, sempurnakanlah segala perintah dan larangan-Nya dan periksa lagi kesempurnaan ibadahmu pada 4 rukun Islam lainnya (shahadat, sholat, puasa, zakat). Begitu anda berniat haji, segera siapkan dirimu menuju rumah Allah yang paling mulia ini. Selesaikan segala perkaramu, lunasi hutangmu, hilangkan rasa cintamu pada dunia ini, putuskan keterkaitan hatimu dengan apa yang ada dibelakangmu, hadapkan wajahmu kepada-Nya dengan wajah hatimu sebagaimana kamu menghadapkan wajah lahirmu ke rumah-Nya. Sabda Rasullullah saw :Orang-orang yang sedang berhaji atau berumroh adalah tamu-tamu Allah dan para peziarah rumah-Nya, jika mereka meminta seuatu dari-Nya niscaya Ia akan memberinya. Dan jika mereka memohon ampunan dari-Nya niscaya Ia akan mengampuninya. Dan jika mereka berdoa kepada-Nya niscaya Ia akan mengabulkannya. Dan jika mereka bersyafaat (memintakan sesuatu untuk orang lain) kepada-Nya niscaya Ia akan menerima syafaatnya (Ibn Maja dari Abu Hurairah)(Sumber tulisan oleh H. Jafri Jamil dkk)

Tidak ada komentar: