Sabtu, 20 Desember 2008

TKW "SELAMATKAN LIDAH" CALON HAJI INDONESIA

TKW "Selamatkan Lidah" Calon Haji Indonesia
Makkah, Arab Saudi (ANTARA News) - Para Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia yang mengadu nasib di Tanah Haram Kota Makkah, Arab Saudi, banyak yang menjual makanan, sehingga bisa memenuhi selera lidah jemaah asal Indonesia.Mereka menjajakan aneka makanan khas Indonesia di depan pemondokan (maktab) dengan harga "miring" rata-rata satu Riyal per kemasan/bungkus.Seperti yang terjadi Rabu, saat mereka tiba, langsung dikerubuti pembeli baik jemaah laki-laki maupun perempuan, guna lebih dulu mendapatkan makanan tersebut.Hal itu karena selama di Arab Saudi setelah jemaah menerima biaya hidup, harus mencari sendiri makanan harian sesuai selera. Para jemaah selain memasak sendiri, ada pula yang membeli makanan jadi, baik yang dijajakan TKW maupun ke warung-warung makanan tau memesan untuk diantarkan ke maktab.Sedangkan jemaah yang sempat membawa beras, misalnya lima kilogram per orang dalam regu, persediaanya masih banyak karena memasaknya pun sesekali karena peralatan di dapur kurang mencukupi, dan waktu lebih banyak digunakan untuk ibadah.Seorang TKW asal Kalirejo, Lampung Tengah, Hayatun (50), salah satu yang aktif berjualan di sudut maktab 15 No.683, baik pagi, siang, maupun malam, karena rumah majikan tempatnya bekerja dekat Masjidil Haram.TKW yang sudah lebih dari delapan tahun bekerja di Arab itu menyebutkan, jika musim haji datang mereka dibolehkan majikannya untuk berdagang."Kalau musim haji begini kami boleh berdagang, selain mencari tambahan penghasilan juga membantu jemaah asal Indonesia. Kasihan mereka kalau tidak ketemu makanan Indonesia," katanya.Menu makanannya pun sudah dipersiapkan dengan cara dibungkus plastik, seperti bubur kacang hijau, nasi putih, ikan asin, ikan goreng, sayur bening bayam, sayur asam, sayur tumis kangkung dan pare, sambal goreng, dan lainnya, semuanya satu Riyal per bungkus.TKW asaal Madura, Jawa Timur, Tuta memilih jualan tangkai bunga kurma dan rumput fatimah, sedangkan suaminya berjualan buah tangan seperti jilbab, tasbih, gelang, cincin, farfum dan lainnya.Sementara seorang warga Arab asal Jawa Barat, juga ada yang membuka Rumah Makan Khas Indonesia, di kompleks pemondokan jemaah haji asal berbagai daerah seperti Lampung, DKI, Sumsel, Jawa Barat, dan Jawa Timur di Kawasan Syauqiah sekitar 7-10 kilometer dari Masjidil Haram.(*)

Tidak ada komentar: